Drone: Pengertian, Sejarah, Jenis, Perkembangan, dan Komponen

Perkembangan zaman yang semakin modern ini menuntun semuanya serba canggih termasuk teknologi. Teknologi yang canggih ini membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Teknologi canggih yang akan dibahas kali ini adalah drone.

Pasti Anda sudah tidak asing lagi mendengar kata tersebut.

Namun apakah Anda tahu drone secara lebih mendalam?

Mari kita bahas satu persatu.

1. Pengertian Drone

Teknologi drone membantu pekerjaan manusia
Teknologi drone membantu pekerjaan manusia

Drone adalah pesawat terbang tanpa awak.

Pesawat kecil ini mempunyai bentuk seperti pesawat terbang atau helikopter ukuran kecil yang dapat dioperasikan tanpa awak atau autopilot.

Untuk menggunakannya, drone mempunyai remote control untuk mengarahkan saat terbang di udara.

Hal ini yang menjadi alasan banyak digunakannya teknologi drone oleh militer untuk menyelesaikan misi dengan risiko yang tinggi.

Sebagai contoh misalnya operasi militer dalam penyerangan terhadap petinggi militer Iran, Qasem Soleimani.

Pada saat itu dalam penyerangannya menggunakan teknologi pesawat tanpa awak.

Menurut istilah drone juga biasa disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau UAS (Unmanned Aircraft System).

Pesawat ini dapat dikendalikan dari jarak jauh oleh seorang pilot.

Seiring dengan perkembangan, drone dapat digunakan oleh siapa saja termasuk masyarakat umum.

Lebih seringnya drone dapat digunakan untuk merekam video liburan atau travelling.

Menurut para ahli, definisinya dibagi menjadi 2 macam yaitu combat drone dan drone untuk mengangkat beban.

Combat drone adalah pesawat tanpa awak dengan fungsi pengintaian, peperangan, dan penyerangan.

Fungsi combat drone disesuaikan sehingga dilengkapi dengan senjata.

Sedangkan yang kedua adalah pesawat tanpa awak dengan fungsi untuk mengangkut suatu benda.

Jenis ini biasa melakukan tugas yang cukup berisiko bagi manusia.

Misalnya pengamatan yang dilakukan di tempat yang beradiasi cukup tinggi.

Jenis ini dilengkapi dengan inframerah, GPS, dan komputer atau smartphone yang terkoneksi.

2. Sejarah Drone Dunia

Drone menggunakan hukum aerodinamika dalam penerbangannya sehingga alat ini mampu diterbangkan tanpa awak atau secara autopilot.

Selain itu pesawat tanpa awak ini dapat membawa senjata atau muatan lain.

Ini yang menjadi alasan orang menggunakannya untuk kepentingan tertentu.

2.1 Awal Mula

Teknologi ini sudah diciptakan lebih dahulu.

Drone muncul pada awal abad ke-19 tepatnya sebelum perang dunia ke I.

Pertama kali diciptakan pada tanggal 22 Agustus 1849 dengan penyesuaian teknologi pada zaman itu.

Hal ini terjadi ketika tentara Austria menyerang kota Venesia dengan balon udara tanpa awak yang diisi dengan pahan peledak.

2.2 Perkembangan Drone di Inggris

Kemudian Inggris mengembangkan pesawat bersayap tanpa pilot yaitu Ruston Proctor Aerial Target.

Pesawat ini didesain oleh Nikola Tesla dan hanya dikendalikan dengan radio kontrol, namun dengan teknologi yang masih sederhana.

Sebenarnya Aerial Target adalah bom terbang sebagai senjata dari Inggris untuk melawan Zeppelin Jerman.

Penemu pesawat ini mengira bisa digunakan untuk sasaran darat.

Setelah banyak prototype gagal diluncurkan, militer Inggris membatalkan proyek ini.

Mereka berpikiran bahwa kendaraan udara tanpa awak memiliki keterbatasan potensi militer.

2.3 Perkembangan di Amerika Serikat

Setahun kemudian, Amerika menciptakan Pesawat Otomatis Hewitt-Sperry.

Setelah uji coba tes di depan perwakilan Angkatan Darat AS, produksi masal akan ditugaskan oleh Bug Kettering.

Bug merupakan keajaiban teknologi di tahun 1918, tetapi terlambat digunakan dalam perang bahkan tidak pernah digunakan.

2.4 Perang Dunia Kedua

Kemajuan teknologi UAV terlihat selama Perang Dunia II dan saat memasuki Perang Dingin.

Sayangnya teknologi ini dipandang sebagai hal baru yang tidak dapat diandalkan dan mahal.

Namun mereka tertarik dengan inovasi baru yaitu Flying Fortress dan SR-71 Blackbird.

Informasinya Amerika Serikat dan Uni Soviet menggunakan pesawat tanpa awak ini untuk melakukan mata-mata selama Perang Dingin namun motifnya masih menjadi rahasia.

2.5 Perang Drone Israel

Perang drone pun terjadi pada tahun 1982 ketika Israel melakukan koordinasi penggunaan UAV medan perang dengan pesawat tanpa awak untuk menghilangkan armada Suriah dengan kerugian yang sangat minimal.

Pihak Israel menggunakan pesawat tanpa awak untuk melemahkan musuh, mengehentikan komunikasi, dan sebagai upaya berkurangnya nyawa pilot.

2.6 Penggunaan untuk Bidang Militer

Penggunaan drone sebagai senjata pun menjadi hal yang diprioritaskan oleh berbagai negara maju.

Contohnya saja Amerika Serikat.

Negara ini telah mengeluarkan puluhan juta dolar untuk kontrak pembuatan dan pengembangan pesawat tanpa awak pada tahun 1984.

Drone militer sendiri dapat melaksanakan satu dari dua tujuan.

Pertama yaitu pengawasan tempur, di mana pesawat dikontrol oleh radio untuk menandai posisi musuh.

Kedua yaitu pengintaian taktis di mana mini drone berfungsi untuk mengambil gambar area musuh sebelum kembali ke pangkalan dengan autopilot.

2.7 Penggunaan oleh Sipil

Drone pilot menerbangkan pesawat tanpa awak
Drone pilot menerbangkan pesawat tanpa awak

Drone memang sering digunakan untuk tindakan ofensif, tetapi dalam perkembangannya kemudian teknologi ini mulai dipakai oleh bidang non-militer.

Sejarah penggunaannya di bidang non militer dimulai pada tahun 2006 yang dikutip dari laporan Wall Street Journal.

Pemerintah menggunakannya untuk bantuan bencana, pengawasan perbatasan, dan pemadaman kebakaran.

Kemudian berbagai perusahaan agrikultur mulai menggunakan teknologi ini untuk menyemprotkan pestisida pada lahan pertanian dan memeriksa saluran pipa.

Kemudian, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) meyakinkan bahwa drone komersial (non-militer) aman untuk menentukan langkah yang tepat.

Tahun pertama FAA mengumumkan izin komersial adalah pada tahun 2006.

Mereka akan mengeluarkan dua izin setahun selama 8 tahun jika diminta.

CEO Amazon Jeff Bezos menyampaikan bahwa perusahaannya juga menggunakan drone sebagai metode pengiriman cepat sehingga minatnya menjadi naik pada tahun 2013.

FAA mengeluarkan izin drone sebanyak 1000 izin pada 2013, kemudian meningkat menjadi 3100 izin pada 2016 dan terus meningkat sampai saat ini.

2.8 Pengembangan Saat Ini

Perkembangannya yang sangat cepat membuat berbagai sektor bisnis mulai melakukan pengembangan dan penelitian lebih jauh.

  1. Misalnya Altair Aerial menciptakan teknologi ini agar dapat membawa lebih banyak orang ke pasar yang ramah bagi pemula dengan biaya rendah.
  2. Perusahaan Tiongkok EHANG mempunyai rencana untuk mengubah drone menjadi layanan taksi dan telah membangun quadcopter yang dapat mengangkut penumpang.
  3. Terakhir Flyability menciptakan drone yang dapat beroperasi di dalam ruangan terbatas.

3. Perkembangan Drone di Indonesia

Semakin pesat perkembangan drone maka Indonesia juga kini menggunakannya.

Di Indonesia biasanya digunakan untuk pengambilan foto, video, dan kegiatan jurnalistik.

Keuntungan menggunakan teknologi ini bagi jurnalis adalah tidak membahayakan nyawa jurnalis ketika harus mengambil foto di lokasi yang berbahaya.

Di Indonesia teknologi ini mulai masuk pada tahun 2000-an.

Namun perkembangannya di Indonesia kurang bagus sebab dilakukan secara monopoli oleh suatu badan/organisasi.

Semakin lama terbentuklah asosiasi yang terdiri dari beberapa badan professional untuk mengembangkan fungsi dari pesawat tanpa awak seperti FASI, APDI, Lapan, dan BPPT.

Bahkan pengembangan ini juga dilakukan oleh perguruan tinggi ternama Indonesia, yaitu UGM, ITB, dan ITS.

4. Komponen Utama Drone

4.1 Kerangka (Frame)

Frame merupakan salah satu komponen utama yang penting.

Frame berfungsi sebagai bentuk dan tempat komponen diletakkan.

Ukuran frame berbeda-beda tergantung dengan jenis yang digunakan.

Biasanya mulai dari 3 inch sampai 6 inch.

Ukuran ini ditentukan dari panjang diagonal ujung peletakkan motor.

Frame terbuat dari serat karbon untuk menghindari patah apabila jatuh

Biasanya jenis drone race menggunakan X-frame yaitu ukuran frame yang kecil untuk mempermudah pergerakan drone.

4.2 Motor dan Baling-baling

Motor adalah penggerak dari suatu alat.

Biasanya drone memiliki 3 sampai 4 motor.

Motor menyesuaikan ukuran dari frame.

Terdapat ukuran dan besaran Kv pada badan motor.

Semakin tinggi Kv maka arus yang dibutuhkan baterai semakin banyak dan kecepatan pun menjadi meningkat.

4.3 Electronic Speed Control (ESC) atau Pengendali Kecepatan Elektronik

Fungsi dari ESC ini adalah untuk mengatur besaran arus yang dikeluarkan dan mengatur kecepatan motor.

Jumlah ESC sama dengan jumlah motor yang digunakan.

Semakin tinggi Kv maka perlu Ampere yang besar.

4.4 Power Distribution Boards (PDB)

Fungsi dari PDB adalah mendistribusikan arus dari baterai ke ESC, Flight Control, Camera, VTX dan lain-lain.

PDB menyerupai komponen papan elektronik mini.

Di dalam komponen ini terdapat diagram besaran voltase seperti komponen elektronik lainnya.

4.5 Flight Control (FC) atau Pengendali Utama

Komponen ini merupakan otak dari drone.

Hal ini sama dengan motherboard seperti pada komputer.

FC memiliki fungsi sebagai pengatur pergerakan arah dan keseimbangan.

Perintah dari remote control akan diproses di flight control kemudian mengatur pergerakan motor sehingga dapat dikendalikan dari stick.

FC memiliki versi yaitu F3, F4 dan saat ini F7.

4.6 Kamera

Fungsi dari kamera adalah mengambil atau menangkap gambar untuk melihat kondisi saat terbang.

Hal ini dapat membuat pengguna seolah-olah berada di dalam drone.

Ukuran kamera termasuk kecil.

Beberapa jenis kamera yang biasa digunakan yaitu NTSC/PAL dan CMOS/CCD.

4.7 Video Transmitter (VTx)

Fungsi dari alat ini adalah untuk mengirimkan sinyal video yang ditangkap kamera ke Goggle.

Goggle berbentuk seperti kacamata untuk melihat video yang terambil dari drone.

VTx terdiri dari 25mW hingga 800Mw.

Semakin tinggi watt yang digunakan maka pancaran yang dijangkau semakin jauh sehingga dapat terbang jauh.

4.8 Antenna

Alat ini terpasang di VTx.

Kegunaannya adalah untuk memancarkan sinyal ke Goggle.

Ada 2 jenis antenna yaitu RHCP dan LHCP yang dibedakan berdasarkan pancaran arah putaran gelombang.

4.9 Propeller

Propeller atau baling-baling terdiri dari 2 blade hingga 5 blade.

Alat ini memiliki sudut kemiringan.

Semakin besar sudut kemiringan maka UAV akan terbang lebih cepat tetapi baterai akan cepat habis.

4.10 Radio Controller, Transmitter, dan Receiver

Radio controller merupakan komponen pengendali jarak jauh yang menggunakan frekuensi radio.

Komponen ini mutlak diperlukan untuk mengendalikan drone 4-motor.

Pengendali ini membutuhkan alat pemancar yang disebut transmitter dan penerima atau receiver.

4.11 Baterai

Baterai untuk pesawat tanpa awak ini biasanya menggunakan baterai Lipo terdiri dari 1 sel hingga 6 sel.

Baterai ini sering digunakan untuk race/freestyle 4S dan 6S.

5. Cara Kerja Drone

Drone dapat dikendalikan menggunakan remote control.

Namun dengan menggunakan pancaran radio sekitar 2.4 GHz.

Pesawat tanpa awak ini juga dapat dikontrol menggunakan smartphone sebab memiliki chip komputer yang lebih kompleks.

Chip ini dapat mengolah gambar dari kamera kemudian menampilkan hasilnya di smartphone yang digunakan sebagai kontrol.

Gambar dari chip adalah real time sehingga pengguna dapat mengatur resolusi sesuai spesifikasi, mengarahkan sesuai keinginan pengguna.

Cara pengendalian mirip dengan cara memainkan game race pada smartphone yaitu dengan menggunakan telunjuk dan menggerakkan ke arah kiri atau kanan.

Pengguna juga bisa memilih untuk mengambil gambar sesuai keinginan.

Untuk beberapa drone terdapat fasilitas GPS.

Cara kerjanya hampir sama, tetapi sebelum terbang harus dipastikan mendapat sinyal GPS terlebih dahulu.

Penerbangannya tergantung kekuatan sinyal GPS.

Terdapat perantara yaitu satelit GPS dalam pengoperasian drone jenis ini.

Satelit akan mengirimkan data ke drone, begitu pun sebaliknya.

Inilah mengapa sinyal GPS harus kuat karena jika tidak UAV akan hilang atau lost control.

Biasanya drone dengan GPS telah dilakukan setting homebase atau tempat pulang dengan mengisi koordinat titik.

Jadi, drone akan kembali ke koordinat tersebut jika lost control atau baterai tidak cukup.

Keuntungan lain bagi fotographer adalah dapat menentukan auto fly dan record pada koordinat tertentu sehingga pengguna dapat berpose bebas tanpa perlu mengkhawatirkan posisinya.

6. Fungsi dan Kegunaan

6.1 Militer

Dalam dunia militer, benda ini tidaklah asing lagi.

Biasanya berfungsi untuk mengawasi zona musuh dan melakukan penyerangan agar tidak membahayakan nyawa anggota militer.

Jenis-jenis yang biasa digunakan adalah UAV Predator dan Reaper.

6.2 Industri Pertanian

Pesawat tanpa awak digunakan untuk keperluan pertanian
Pesawat tanpa awak digunakan untuk keperluan pertanian

Penggunaannya dalam industri pertanian tidak kalah penting yaitu untuk penanaman benih, penyemprotan pupuk pada tanaman, pemetaan dan survei tanaman.

Selain itu pesawat tanpa awak ini juga dapat melihat potensi suatu lahan.

6.3 Fotografer Professional

Hasil foto aerial
Hasil foto aerial

Dalam dunia fotografer professional, keberadaan drone sangat membantu.

Kualitas gambar yang ditangkap dengan menggunakan teknologi ini akan lebih luas dan akan memberikan kesan foto yang out of the box.

Tidak hanya memotret pemandangan, juga bisa digunakan untuk memotret sebuah kota.

6.4 Mainan

Selain untuk kegunaan yang serius, pesawat kecil ini juga ada yang berfungsi sebagai mainan.

Namun komponen yang ada berbeda dengan yang biasa yaitu tidak ada kamera.

Jika pun ada kamera bukan dengan resolusi tinggi.

Biasanya jenis ini digunakan untuk pilot pemula.

6.5 Konsumer

Biasanya jenis ini untuk memenuhi hasrat hobi seseorang sehingga alat ini dilengkapi dengan kamera dengan resolusi tinggi.

Beberapa jenis yang digunakan sebagai drone consumer adalah DJI Mavic Pro, GoPro Karma, serta DJI Phantom.

7. Jenis Drone

7.1 Berdasarkan Bentuknya

No Nama Keterangan
1 Quadcopter Menggunakan 4 baling-baling tanpa kepala sehingga mudah untuk mengatur arahnya.
2 RTF Drone Jenis ini dirancang untuk pemula.
3 Trick Drone Jenis ini dapat diarahkan dengan berputar atas dan naik-turun. Panjangnya ini hanya 26 cm. Beratnya beberapa puluh gram. Dilengkapi dengan user friendly.
4 Helicopter Drone Penerbangan jenis ini terbilang mudah dibanding dengan jenis empat baling-baling.

 

7.2 Berdasarkan Fungsinya

No Nama Keterangan
1 Delivery Drone Jenis ini banyak dimanfaatkan pihak militer untuk mengirim logistic ke area yang sulit dijangkau.
2 Photography Drone Di desain untuk mengambil foto. Jenis ini dilengkapi dengan tombol shutter yang mempunyai fungsi sama dengan remote shutter. Juga dilengkapi dengan wifi sehingga dapat melihat obyek melalui smartphone yang terkoneksi.
3 Racing Drone Jenis ini dipakai untuk balapan. Jenis ini lebih mengutamakan kecepatan hingga bisa mencapai 70-80 km/jam.
4 Gasoline-Powered Drone Jenis ini menggunakan bahan bakar bensin bukan baterai pada umumnya.
5 Nitro-Powered Drone Bahan bakar yang digunakan adalah nitrogen cair dengan campuran nitromethane dan methanol yang cukup untuk menjadi energy. Dengan tambahan oksigen, jenis ini mampu terbang dengan mulus.
6 Endurance Drone Jenis ini dapat terbang tinggi dan dapat mencapai ribuan meter dari permukaan tanah tanpa perlu mengkhawatirkan baterai yang habis. Biasanya jenis ini dipakai untuk memetakan wilayah yang luas.
7 GPS Drone Jenis ini selalu terhubung dengan sinyal GPS dan satelit. Seperti yang sudah dijelaskan diatas.

 

8. Drone Populer

Terdapat beberapa jenis drone yang populer dan sering dicari oleh banyak.

Berikut drone populer yang perlu Anda ketahui.

8.1 DJI Phantom Drone

DJI Phantom drone
DJI Phantom drone

Jenis ini merupakan salah satu yang terkenal dan menawarkan beberapa fitur yang canggih.

DJI Phantom termasuk kategori yang mahal di Indonesia.

Salah satu fitur yang ditawarkannya adalah adanya GPS yang tertanam di dalamnya.

Adanya fitur ini membuatnya mudah dilacak dan Anda lebih leluasa menerbangkannya dengan ketinggian dan jarak tertentu.

Saat ini, DJI Phantom memiliki beberapa versi yaitu DJI Phantom I, DJI Phantom II, dan DJI Phantom III.

Dari versi ini ada beberapa seri juga yaitu professional, advance, dan standar.

8.2 Parrot Eagle

Jenis UAV ini merupakan jenis yang termasuk memiliki bentuk unik.

Hal yang menarik pada jenis ini adalah banyaknya media control yang dapat digunakan sebagai remote untuk mengendalikannya.

Beberapa media yang dapat digunakan sebagai remote control adalah smartphone, tablet, remote control, dan control lainnya seperti kacamata dan gelang.

8.3 Nine Eagle

Jenis ini termasuk UAV yang harganya terjangkau.

Bagi para pemula, jenis ini merupakan pilihan yang pas.

Dengan fitur yang lengkap, jenis ini cocok bagi Anda yang sedang mempelajari fotografi aerial.

 

Wah, banyak sekali ya kegunaan dari drone selain yang kita tahu saat ini.

Silakan pilih drone sesuai dengan kebutuhan ya!