Arus AC dan DC: Pengertian, Sejarah, Perbedaan, dan Kelebihan

Listrik merupakan sebuah energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kawat atau kabel.

Adanya arus listrik disebabkan oleh adanya muatan listrik yang mengalir dari saluran positif ke negatif.

Dalam kehidupan manusia saat ini, tentunya listrik tidak dapat dipisahkan karena memiliki peran yang sangat penting.

Manfaat listrik yang hadir di dunia, patut kita syukuri karena memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia di bumi.

Berbicara tentang listrik, terdapat dua jenis arus listrik yang ada saat ini, yaitu arus AC dan DC.

Apakah Anda pernah mendengarnya?

Atau mengetahui dan memahaminya?

Jika belum, artikel ini akan menjawab semuanya!

1. Sejarah Arus AC dan DC

Medan magnet di dekat kawat memicu elektron mengalir satu arah mengikuti kawat karena tertolak oleh kutub negatif dan mengalir atau tertarik menuju kutub positif magnet.

Inilah konsep, bagaimana daya DC dalam bentuk baterai diciptakan dan dikenalkan ke dunia oleh Thomas Edison pada tahun 1882.

Pada tahun 1882 tersebut, Ia memasang beberapa lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh 1 km di Kota New York.

Hal tersebut merupakan sejarah pertama dunia di mana lampu listrik digunakan dalam menerangi jalan-jalan langit malam yang gelap.

Perlahan namun pasti, berkat penemuan baru para ilmuwan, arus DC milik Thomas Alva Edison pun akhirnya tergantikan oleh generator bolak-balik (AC).

Arus AC dipilih karena lebih efisien dan aman ketika mengalirkan listrik dengan jarak jauh seperti kota ke kota.

Hal tersebut didukung oleh mampunya arus AC menghantarkan daya yang cukup besar.

Arus AC dikenalkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1893 yang tak lain merupakan salah satu pekerja di perusahaan milik Thomas A. Edison.

Arus DC tidak menggunakan sistem magnetis dan kabel melainkan magnet yang berputar.

Ketika magnet mengalir ke satu arah, elektronpun akan bergerak ke arah sebaliknya.

Penemuan arus AC oleh Nikola Tesla merupakan batu loncatan bagi berkembangnya sistem listrik sekarang ini.

2. Pengertian Arus AC (Alternating Current)

Definisi Alternating Current atau arus listrik AC adalah listrik yang besar dan memiliki arah arus listrik yang bolak balik atau selalu berubah-ubah.

Jenis arus listrik ini akan membentuk gelombang yang sering disebut gelombang sinusoida.

Di Indonesia, arus AC dikelola berada di bawah naungan Perusahan Listrik Negara (PLN).

Pada arus AC dikenal namanya frekuensi yang digunakan secara berbeda-beda di setiap negara.

Perlu Anda ketahui, Indonesia saat ini menerapkan pengelolaan arus listrik AC pada frekuensi 50Hz dengan tegangan standar 1 fasanya adalah 220 volt.

Tegangan dan frekuensi tersebutlah yang saat ini sampai di rumah Anda.

Setelah memahami pengertiannya, Anda perlu juga mengetahui contoh alat berarus AC tersebut.

Sebenarnya, pemanfaatan alat berarus listrik AC beragam.

Perlu Anda sadari bahwa barang-barang yang ada di rumah Anda harus menggunakan arus AC, seperti kulkas, dispenser, televisi, radio, blender, dan lain sebagainya.

PLN pun telah menggunakan pembatas yang berfungsi sebagai pengaman yang bernama Miniature Circuit Breaker atau MCB agar rumah Anda aman.

3. Kelebihan Arus AC

Arus AC dapat ditransmisikan dalam jarak yang jauh
Arus AC dapat ditransmisikan dalam jarak yang jauh

Berikut beberapa kelebihan arus listrik AC yang perlu Anda ketahui.

  1. Arus listrik AC dapat menyalurkan listrik menuju tempat jauh karena arus ini toleran terhadap hambatan dibandingkan arus DC. Listrik disalurkan melalui voltage yang sudah diatur atau di set up dari trafo sehingga dapat menyalurkan listrik ke tempat jauh.
  2. Arus AC merupakan arus listrik yang mudah didapatkan hanya dengan generator.

4. Kekurangan Arus AC

Kekurangan dari arus AC adalah tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tidak dapat dipindahkan untuk keperluan secara mendadak atau tiba-tiba.

Hal ini berbeda dengan arus DC yang dapat disimpan dalam bentuk baterai dan aki.

5. Pengertian Arus DC (Direct Current)

Definisi atau pengertian arus listrik DC atau Direct Current adalah arus listrik searah.

Dahulu aliran arus listri DC diyakini sebagai listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif.

Namun berdasarkan pengamatan dan berbagai penelitian, terungkap oleh para ahli bahwa sebenarnya arus DC mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.

Airan-aliran tersebut menyebabkan munculnya lubang-lubangĀ  dengan muatan positif yang terlihat mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.

Walaupun DC memiliki arti arus listrik langsung atau searah, sebenernya DC juga sering merujuk pada polaritas yang konstan.

Beberapa barang eletronik sebagai contoh alat berarus DC dapat Anda temukan di sekitar seperti Laptop, handphone, lampu Light Emiting Diode (LED), komputer, dan lainnya.

Arus DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, misalnya seperti jam dinding, remote TV, mouse wireless, mobil-mobilan, atau smartphone Anda juga merupakan contoh perangkat elektronik berarus listrik DC.

6. Kelebihan Arus DC

Kelebihan arus listrik DC yang perlu Anda ketahui yaitu dapat disimpan dalam waktu lama.

Arus listrik DC biasanya disimpan dalam bentuk baterai, dinamo, aki dan sebagainya.

Selain itu, arus ini juga dapat diisi ulang sehingga mudah disimpan dan dibawa kemana-mana.

7. Kekurangan Arus DC

Kekurangan dari arus ini hanya digunakan untuk daya rendah dan tidak bisa digunakan pada alat elektronik yang berdaya tinggi.

8. Perbedaan Arus AC Dan DC

Perbedaan arus AC dan DC
Perbedaan arus AC dan DC

Dari uraian di atas, pastinya sangat jelas perbedaan antara arus AC dan DC.

Nah, agar memperkaya pengetahuan dan memudahkan pemahaman berikut disajikan tabel perbedaan arus AC dan arus DC.

Kategori Arus AC (Bolak-balik) Arus DC (Searah)
Energi Yang Dibawa Aman digunakan untuk memindahkan energi dengan jarak jauh dan memberikan lebih banyak energi Tidak dapat digunakan untuk memindahkan energi jarak jauh karena akan kehilangan energi
Penyebab Arah Aliran Elektron Magnet yang berputar di sepanjang kawat Magnet yang stabil dan tetap di dalam kawat
Frekuensi 50 s.d. 60 Hz yang berbeda di setiap negara 0
Arah Berbalik arah ketika mengalir dalam rangkaian Mengalir satu arah dalam rangkaian
Arus Bervariasi setiap waktunya Tetap
Aliran Elektron Bergantian atau maju dan mundur Terus maju
Sumber Generator arus bolak balik Baterai atau aki
Parameter Pasif Impedasi Hambatan
Faktor Daya Antara 0 dan 1 Selalu 1
Jenis Sinusoida, segitiga, trapezium, segiempat Bergetar dan murni

9. Konversi Arus AC dan DC

Ternyata arus AC dapat dikonversi menjadi arus DC dengan bantuan adaptor.

Contoh sederhananya adalah penggunaan laptop yang bisa menggunakan arus listrik yang disambungkan ke adaptor untuk mengisi daya baterai laptop.

Sebaliknya arus DC pun dapat dikonversi menjadi arus AC, namun sulit dan tidak sempurna.

Contohnya ketika aki mobil 12 volt yang diubah menjadi arus AC 120 volt untuk mengisi daya yang lebih kecil untuk alat tertentu.

 

Nah, sekian pembahasan dari artikel mengenai arus AC dan DC.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan Anda ya!

Jangan lupa untuk tetap berhemat listrik di rumah untuk mencegah pemanasan global.

Gunakan listrik secara bijak ya!