Data memberikan banyak benefit.
Tak cuma di satu bidang saja, tetapi juga di berbagai bidang.
Manfaat big data tentunya sangat luas, misalnya dalam bidang bisnis, politik, dan sistem pemerintahan, ternyata tidak sekadar itu saja.
Big data juga bermanfaat untuk urusan intelijen.
Dalam hal ini, tentu saja Badan Intelijen Negara (BIN) harus manfaatkan data demi memberikan manfaat bagi banyak orang.
BIN harus benar-benar mengoptimalkan big data untuk mengantisipasi sejumlah ancaman yang yang datang di era digital seperti saat ini.
Manfaat Big Data di Bidang Intelijen
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan memanfaatkan big data dalam bidang intelijen.
Beberapa di antaranya yaitu:
1. Menangkal Hoaks
BIN bisa menggunakan big data untuk mencari tahu data-data tentang berita bohong atau yang juga dikenal dengan sebutan hoaks.
Dengan berbekal data, kita bisa mengidentifikasi apakah informasi yang disampaikan tersebut benar ataukah tidak sesuai (tidak faktual).
Sebagai contoh, dalam informasi disebutkan bahwasanya daerah X banyak warga miskin yang hidup di sana.
Setelah melihat data ternyata jumlah warga miskin di daerah tersebut tidak sebanyak yang diinformasikan.
Data dapat membantu banyak pihak termasuk pihak intelijen untuk bersama-sama memerangi berita bohong.
2. Membantu Melacak Pelaku Terorisme
Bukan hanya itu saja, dalam dunia intelijen big data bisa membantu mengungkap pelaku terorisme.
Data-data yang ada bisa dijadikan petunjuk untuk mengetahui bagaimana motif mereka melakukan kejahatan tersebut.
Bukan sekadar itu saja, data tersebut juga bisa mengungkap siapa saja jaringan mereka dan dari siapa mereka mendapatkan pendanaan untuk aksi mereka.
Big data juga bisa mengungkap bagaimana riwayat hidup mereka.
Apakah pernah terkena kasus sebelumnya?
Apakah pernah keluar masuk penjara?
Hal seperti ini juga bisa membantu kepolisian atau pihak intelijen dalam mengungkap pelaku kejahatan, termasuk terorisme.
Bahkan tidak hanya kasus terorisme saja, sebenarnya kasus lain pun juga bisa diungkap dengan bermodalkan data.
Akan tetapi biasanya, kepolisian dan intelijen hanya menggunakan big data untuk mengungkap kasus tingkat tinggi dan sulit diungkap seperti terorisme atau pembunuhan berencana.
3. Mencegah Berbagai Tindakan Kriminal
Big data bukan cuma berguna untuk mengungkap kasus kriminal saja, melainkan juga bisa membantu mencegah sebelum tindak kejahatan tersebut benar-benar terjadi.
Baik itu hoaks, terorisme, pencurian, pembunuhan, dan lain sebagainya semua bisa dicegah dengan adanya big data.
Dalam hal ini, Facebook sudah berperan vital dalam menangani isu-isu seperti ini.
Media sosial yang satu ini mengembangkan sebuah teknologi analisis teks guna mendeteksi kata-kata yang mungkin mengandung unsur propaganda teroris.
Dan sebagai masyarakat pun kita berhak untuk memberikan pengaduan apabila merasa telah terjadi hal yang mencurigakan.
Anda pun bisa membuat pengaduan tindak kriminal melalui sebuah website bernama aduan konten.
Situs tersebut dibuat dengan tujuan untuk menerima laporan konten bersifat negatif, hoaks, bahkan hal-hal yang berhubungan dengan tindak terorisme.
Hal yang terbaru, pihak BIN telah melakukan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung.
Seperti apa yang sudah dilakukan oleh CIA dan IMT.
BIN mulai menerapkan technology intelligence dan telah meninggalkan human intelligence.
Diharapkan, dengan kerja sama tersebut bisa mengatasi permasalahan yang ada di bangsa ini.
Masih bingung dengan teknologi big data? Temukan berbagai informasi lengkapnya di artikel Kupas Tuntas Teknologi Big Data.
Demikian pembahasan mengenai manfaat big data dalam bidang Intelijen.
Semua pihak tak hanya pemerintah, semua wajib berperan dalam mencegah berbagai tindak kejahatan yang ada di negeri ini.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan big data.