Setelah membeli komputer, laptop, ataupun tablet jangan sampai lupa untuk memasang antivirus pada perangkat Anda guna mencegah infeksi virus yang dapat merusak perangkat.
Bagi pengguna sistem operasi Windows terkhusus Windows 10, Anda akan disuguhkan dengan antivirus yang diluncurkan oleh Microsoft yaitu Windows Defender.
Apa saja yang dapat dilakukan oleh Windows Defender?
Benarkah hanya dengan satu antivirus dapat melakukan proteksi terhadap keseluruhan sistem operasi komputer kita?
Mampukah Windows Defender melindungi perangkat Anda secara total?
1. Apa yang Membuat Windows Defender Layak Disenangi?
Beberapa fitur pembaruan menarik yang ditawarkan Windows Defender misalnya fitur Family Options.
Fitur ini dilengkapi dengan Parental Controls sehingga membantu orang tua dalam memantau kegiatan anaknya dengan memberikan laporan tentang aktivitas hingga laporan pembelian game ataupun aplikasi lainnya.
Selain itu, ada Set Up Good Screen Times Habbits yang membantu dalam pembatasan waktu dalam menggunakan komputer dan perangkat lainnya.
Ada juga App & Browser Control yang memberikan kenyamanan saat sedang browsing karena akan menampilkan peringatan apabila Anda masuk ke dalam situs berbahaya sehingga mengurangi peluang malware untuk masuk ke sistem perangkat Anda.
Firewall & Network Protection juga mengatasi lalu lintas jaringan yang terhubung dengan sistem Anda.
Jika Anda ingin meningkatkan performa perangkat, gunakan Refresh Windows yang dapat menyimpan pengaturan dan file pribadi.
Lalu ada juga Health Report untuk mengetahui kondisi perangkatmu dengan memberikan laporan tentang update windows, kapasitas penyimpanan, device driver, serta kondisi baterai perangkatmu.
Anda juga bisa mengetahui riwayat bahaya yang sudah discan dengan Virus & Threat Protection.
2. Apa Saja Kelemahannya?
Update database yang dilakukan untuk mendata virus baru, minim sekali dilakukan secara rutin.
Proteksi Real-Time juga sudah bisa dilaksanakan untuk mendeteksi virus, namun tidak semuanya dapat terdeteksi dan kurang teliti yang kemudian melewatkan virus dan file-file berbahaya.
Fitur Family Options juga tidak dapat dilakukan pada peramban lain misalnya Firefox dan Chrome, padahal kedua peramban tersebutlah yang populer dan banyak digunakan oleh pengguna komputer.
Antivirus ini memang didesain untuk pengguna sistem operasi Windows sehingga fitur yang menyediakan keamanan internet untuk operating system selain Microsoft harus melakukan penginstallan secara terisah.
3. Lalu, Mampukah Windows Defender Menjadi Proteksi Utama?
Windows Defender dibuat tidak hanya sebagai perlindungan mandiri saja, tetapi juga bisa dipakai bersamaan dengan antivirus lain karena ada beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh Windows Defender dan bisa dilengkapi oleh antivirus lain yang diinstall bersama.
Untuk sekadar proteksi keamanan basic saja, Windows Defender bisa digunakan mandiri karena aktivitas yang dilakukan tidak terlalu penting.
Namun, jika Anda menyimpan berkas-berkas penting dan rahasia misalnya tentang transaksi atau perbankan pada komputer Anda, tentu saja tidak cukup menggunakan satu antivirus saja.
Antivirus ini juga belum memiliki pengelola kata sandi ataupun VPN.
Untuk antivirus lainnya yang bisa diinstall bersama Windows Defender misalnya adalah Malwarebytes karena keselarasan kinerja kedua software ini yang baik.
Malwarebytes mampu mendeteksi semua malware yang tidak dapat dideteksi Windows Defender, di sisi lain Windows Defender membantu dengan melengkapi fitur yang tidak tersedia dalam Malwarebytes.
Jadi, pada intinya akan lebih baik jika Windows Defender digunakan dengan antivirus lainnya.
Hal tersebut tentunya dapat membuat perangkat Anda terhindar dari infeksi virus karena tidak semua virus dapat terdeteksi oleh Windows Defender sehingga keamanan data-data yang terdapat dalam perangkat Anda selalu dalam kondisi baik.