Bisa mengisi ulang baterai smartphone atau tablet bisa berarti banyak waktu yang bisa dihemat. Kita juga tidak perlu terlalu lama menghabiskan waktu di sekitar colokan saat menggunakan smartphone kita saat menggunakan fast charging.
Karenanya, kini fitur fast charging sangat populer dan banyak dicari pengguna gadget. Kemudahan yang diberikan bisa menghemat waktu, sehingga kita bisa melakukan kegiatan dengan lebih optimal lagi.
Dahulu, kita memerlukan waktu hingga berjam-jam untuk melakukan charging gadget. Apakah itu smartphone, tablet, smartwatch, hingga laptop.
Tapi kini, waktu tersebut bisa dipangkas bahkan hingga berjam-jam lebih singkat.
1. Mengenal Fast Charging
Output dari charger biasanya dihitung dari besaran ampere dan juga voltase.
Ampere atau arus listrik adalah jumlah listrik yang masuk dari baterai ke gadget yang terkoneksi. Sementara itu, voltase adalah kekuatan dari aliran listriknya.
Meningkatkan voltase lewat ampere akan memberikan watt atau besaran dari total tenaga.
Untuk membuat sebuah gadget menjadi lebih cepat dalam pengisian baterai, kebanyakan pabrikan meningkatkan ampere atau voltase untuk menambah energi potensial.
Kebanyakan fast charging standar akan lebih memiliki beragam voltase daripada ampere.
USB 3.0 standar memiliki output di level 5V/1A untuk gadget kecil seperti smartwatch.
Kebanyakan smartphone bisa menggunakan 5V/2.4A. Sementara untuk fast charging, kita akan memerlukan sesuatu yang lebih besar seperti 5V, 9V, 12V, atau lebih besar dari itu.
Bisa juga dengan menggunakan 3A atau lebih tinggi dari itu.
Walau begitu, kita perlu juga mengetahui bahwa besaran voltase dan ampere yang kita gunakan sesuai dengan ketahanan maksimal dari gadget yang digunakan. Salah-salah, jika gadget tidak cocok dan tidak bisa menampung arus yang besar, maka hal ini akan merusak gadget tersebut.
2. Jenis-Jenis Fast Charging Smartphone
1. Apple Fast Charging
Apple menggunakan USB Power Delivery untuk melakukan fast charging, sehingga mereka mengklaim pengguna bisa melihat 50 persen peningkatan baterai dalam hanya 30 menit.
Hanya saja, untuk bisa mendapatkan kecepatan ini, paling tidak, kita perlu untuk menggunakan adapter 18W dengan kabel USB-C ke kabel lightning.
2. Media Tek Pump Express
Beberapa smartphone yang menggunakan MediaTek menggunakan standar perusahaan Pump Express, yang bisa digunakan dalam beberapa versi di gadget berbeda.
Mereka mengklaim bisa mengisi baterai hingga 70 persen dalam waktu 30 menit. Bahkan Pump Express 3.0 dan 4.0 disebut hanya membutuhkan waktu setengahnya untuk mengisi daya tersebut.
3. Oppo SuperVooc Flash Charge
Vooc adalah standar yang digunakan oleh Oppo. Perusahaan ini sudah lama memimpin dalam teknologi fast charging. Bahkan saat ini perusahaan ini memegang rekor fast charging tercepat dengan adapter 65W yang bisa mengisi penuh Oppo Reno Ace hanya dalam 31 menit.
Sebagai tambahan, Oppo sendiri adalah satu-satunya perusahaan besar yang menggunakan baterai gallium nitride (GaN) di dalam smartphonenya untuk memberikan performa dan ketahanan yang lebih baik.
4. Samsung Adaptive Fast Charging
Dengan menggunakan adapter pilihan Samsung 10V/4.5W, Galaxy S20 Ultra dan Note 10+ secara teori bisa mengisi baterai dalam 45W. Sementara kebanyakan smartphone flagship Samsung terkini mendukung Adaptive Fast Charging hingga 25W dengan adapter yang sudah termasuk dalam dus pembelian.
Perlu dicatat bahwa beberapa smartphone Samsung mendukung versi lebih lama dari Qualcomm Quick Charge. Sehingga pengguna akan melihat lebih banyak kecepatan saat menggunakan adapter yang sudah tersertifikasi Samsung.
5. Wireless Fast Charging
Ada juga wireless fast charging.
Wireless fast charging tentu saja akan lebih memudahkan untuk gadget, hanya saja memang kecepatannya tidak sebaik fast charging menggunakan kabel.
Kebanyakan wireless chargers tidak memiliki sistem pendingin atau kipas akan membatasi kecepatan charging hanya 5V/1A.
Tapi kini ada banyak perusahaan yang menawarkan dudukan fast wireless charging. Biasanya dudukan ini memiliki kipas di dalamnya untuk menurunkan panas, sehingga bisa gadget bisa di-charge dengan kecepatan yang hampir menyerupai fast charging kabel.
Voltase dan juga ampere tergantung pada dudukan charger yang digunakan. Lagi-lagi, kita tetap perlu untuk melihat dan menyesuaikannya dengan kemampuan daya tampung dari gadget kita.
Jika terlalu rendah, gadget tidak akan terisi baterainya secara cepat. Tapi jika terlalu tinggi, bisa jadi malah merusak kelistrikan di dalam gadget kita.
3. Yang Dibutuhkan Untuk Fast Charging
Tergantung dari apa jenis gadget yang digunakan. Karenanya, alat fast charging yang bisa digunakan bisa bervariasi.
Lihat apa yang didukung oleh smartphone atau gadget, lalu cari adapter dinding sehingga bisa digunakan dalam colokan yang tepat.
Pastikan juga jika kabelnya kompatibel dengan apa yang digunakan oleh kabel standar dari gadget atau smartphone.
Jika membutuhkan adapter, kabel, atau dudukan wireless charging baru, pastikan bahwa semua itu bisa digunakan di gadget layaknya gadget standar.