Perkembangan teknologi yang sangat pesat rupanya semakin memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia.
Berbagai kegiatan terasa lebih mudah dan cepat dengan adanya bantuan teknologi yang mulai ramai diluncurkan.
Hal inilah yang menjadi suntikan motivasi bagi para ilmuan handal di dunia untuk terus berinovasi.
Inovasi yang diciptakan tidak hanya berupa barang tetapi juga sistem atau perangkat lunak yang bisa digunakan di berbagai sektor termasuk sektor keuangan.
Tidak dapat dipungkiri jika sektor keuangan merupakan salah satu sektor penting yang berhubungan erat dengan masyarakat, mengingat untuk memenuhi kebutuhan manusia harus melakukan transaksi jual-beli yang melibatkan sektor keuangan.
Jika berbicara mengenai sektor keuangan, mungkin hal yang terbesit di pikiran Anda adalah belanja bukan?
Yap, belanja memang seringkali tidak bisa dipisahkan dengan uang.
Apalagi saat ini sudah ramai diluncurkan berbagai jenis teknologi digital yang memberikan kemudahan bagi kita untuk berbelanja dengan cepat, praktis, aman, dan tanpa perlu keluar rumah.
Salah satu teknologi yang cukup membantu kita dalam berbelanja adalah sistem pembayaran digital.
Sistem pembayaran digital kini sedang ramai diadopsi oleh berbagai e-commerce maupun pusat perbelanjaan untuk mempermudah transaksi jual-beli.
Selain cepat dan aman, pembayaran digital memang lebih praktis lantaran penjual tidak perlu bersusah payah mencari uang kembalian untuk pembeli.
Apakah Anda merupakan salah satu pecinta sistem pembayaran digital?
Jika benar, apakah Anda pernah mendengar tentang QRIS?
Belum pernah dengar atau sudah pernah dengar tapi masih penasaran?
Yuk, simak ulasan berikut untuk mengenal lebih lanjut apa itu QRIS!
1. Pengertian QRIS
Sebelum mengenal lebih lanjut tentang QRIS, apakah Anda tahu kepanjangan dari QRIS?
Ya, QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Indonesian Standard.
Jika diartikan dari namanya, QRIS merupakan QR Code yang sudah dirancang sesuai dengan standar nasional Indonesia.
QRIS merupakan sistem baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dengan menyatukan berbagai macam QR Code yang digunakan oleh berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
Bank Indonesia bekerjasama dengan industri sistem pembayaran menciptakan QRIS dalam rangka memberikan kemudahan, menjaga keamanan, serta mempercepat proses transaksi menggunakan QR Code.
QRIS wajib digunakan oleh seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code.
Menariknya, dengan adanya QRIS, seluruh aplikasi pembayaran baik dari pihak bank maupun non bank yang digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pedagang hingga tukang parkir sekalipun dapat menggunakan metode pembayaran yang sama.
Merchant (donatur) hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang telah memperoleh ijin resmi dari BI.
Setelah terdaftar, merchant dapat menerima pembayaran dari aplikasi apapun yang digunakan oleh masyarakat.
Wah, jadi lebih praktis dan terintegrasi ya!
2. Manfaat QRIS
Hadirnya QRIS tentu saja membawa berbagai dampak positif bagi pengguna aplikasi pembayaran maupun merchant.
Sebagai pengguna aplikasi pembayaran, Anda tidak perlu repot membawa uang tunai sehingga lebih aman dan praktis.
Selain itu, prosesnya cepat dan kekinian sehingga Anda tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.
Dan yang terpenting, penggunaan QRIS diawasi langsung oleh Bank Indonesia sehingga Anda tidak perlu khawatir terkait kredibilitasnya.
Tak hanya bermanfaat bagi para pengguna aplikasi pembayaran, hadirnya QRIS juga memberikan segudang keuntungan bagi merchant.
Sebagai merchant, tentu saja Anda sangat diuntungkan dengan danya QRIS lantaran potensi penjualan Anda akan semakin meningkat.
Konsumen milenial cenderung menyukai sistem pembayaran yang cepat, praktis, dan aman.
Anda juga tidak perlu repot mencari uang kembalian dan meminimalisir adanya uang palsu atau kecurangan lain yang mungkin terjadi pada transaksi tunai.
Tunggu apalagi, silakan dicoba jika Anda ingin merasakan manfaatnya secara langsung!
3. Sumber Dana Transaksi QRIS
Hadirnya QRIS yang terbilang cukup canggih mungkin membuat Anda bertanya-tanya dari manakah dana yang digunakan?
Eits tenang, seluruh transaksi QRIS menggunakan dana yang berasal dari simpanan atau instrumen pembayaran berupa kartu kredit, kartu debet, atau uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based.
Penggunaan sumber dana diterapkan berdasarkan usulan dari Lembaga Standar yang telah disetujui oleh Bank Indonesia.
Sumber yang aman dan terpercaya bukan?
4. Nominal Transaksi QRIS
Seperti halnya sistem pembayaran digital yang lain, QRIS juga memiliki nominal transaksi.
Nominal transaksi paling banyak adalah 2 juta rupiah per transaksi.
Selain itu, penerbit dapat menetapkan nominal kumulatif per hari atau per bulan untuk setiap pengguna QRIS sesuai dengan manajemen risiko penerbit.
5. Para Pihak dalam Pemrosesan Transaksi QRIS
Siapa sajakah pihak yang memiliki andil dalam pemrosesan transaksi QRIS?
Ada empat pihak yang terlibat, yaitu Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Lembaga Switching, Merchant Aggregator, dan pengelola National Merchant Repository.
Penyelenggara Jasa Sistem Keuangan (PJSP) merupakan pihak yang dapat melakukan pemrosesan transaksi QRIS dan termasuk dalam kelompok Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran font end seperti Penerbit atau Acquirer.
Namun tetap saja, demi keamanan transaksi, PJSP dan Lembaga Switching harus mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sebelum melaksanakan kegiatan pemrosesan transaksi QRIS.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena keamanannya sangat diperhatikan.
6. Jenis Pembayaran Menggunakan QRIS
Tidak jauh berbeda dengan pembayaran digital pada umumnya, terdapat beberapa jenis pembayaran menggunakan QRIS.
Ada tiga jenis pembayaran, yaitu Merchant Presented Mode (MPM) Statis, Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis, dan Customer Presented Mode (CPM).
MPM Statis adalah jenis pembayaran yang paling mudah lantaran merchant hanya perlu memajang satu sticker atau print-out QRIS dan tanpa dipungut biaya alias gratis.
Pada jenis pembayaran ini, pengguna hanya perlu melakukan scan kemudian memasukkan nominal, memasukkan PIN dan klik bayar.
Secara otomatis, notifikasi transaksi akan langsung diterima oleh pengguna maupun merchant.
QRIS MPM Statis sangat cocok digunakan untuk usaha mikro dan kecil.
Jenis pembayaran kedua adalah MPM Dinamis.
Pada jenis pembayaran ini, QR dikeluarkan melalui suatu device menyerupai mesin EDC atau smartphone dan dapat diperoleh secara gratis.
Bedanya, pada MPM Dinamis merchant harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau tercetak.
QRIS MPM Dinamis direkomendasikan untuk usaha menengah dan besar dengan volume transaksi yang tinggi.
Selanjutnya, jenis pembayaran yang ketiga adalah CPM.
Dengan CPM, pelanggan cukup menunjukkan QRIS yang ditampilkan oleh aplikasi pembayaran pelanggan untuk di-scan oleh merchant.
QRIS CPM lebih direkomendasikan untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi, seperti penyedia transportasi, parkir, dan ritel modern.
Namun, QRIS CPM masih dalam tahap uji coba.
Semoga segera menemukan hasil terbaik ya.
7. Keunggulan QRIS
Seperti yang dilansir oleh Bank Indonesia, QRIS digadang-gadang memiliki karakteristik UNGGUL, yang merupakan kepanjangan dari UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung.
Dikatakan UNiversal karena QRIS dapat menerima pembayaran menggunakan aplikasi pembayaran apapun yang menggunakan QR Code, sehingga masyarakat tidak perlu memiliki berbagai macam aplikasi pembayaran.
GampanG, karena transaksinya dapat dilakukan dengan mudah, cukup scan, klik, dan bayar.
Untung, karena pengguna dapat menggunakan akun pembayaran QR apapun dan merchant cukup memiliki satu akun untuk menerima semua pembayaran.
Langsung, karena pembayaran akan langsung diproses seketika dan notifikasi transaksi akan langsung masuk tanpa harus menunggu lama.
Itulah beberapa penjelasan tentang QRIS.
Jangan lupa segera beralih menggunakan QRIS untuk sistem pembayaran yang lebih mudah, praktis, cepat, dan aman.
Semoga bermanfaat.