WiFi (Wireless Fidelity): Pengertian, Sejarah, Fungsi, dan Cara Kerja

Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi saat ini, secara tidak langsung membuat masyarakat memburu jaringan internet yang cepat dan stabil. Bahkan sebagian orang rela berdiam diri di berbagai cafe atau rumah makan yang menyediakan WiFi gratis hanya dengan meneguk secangkir kopi di tempat itu.

Ya, WiFi yang banyak diburu oleh masyarakat lantaran perangkatnya yang mampu menyediakan jaringan internet dengan koneksi yang cepat dan stabil.

Apakah Anda adalah salah satu pemburu WiFi gratis juga?

Jika benar, apakah Anda tahu apakah itu WiFi dan bagaimana sistem kerjanya hingga dapat menyediakan koneksi internet secepat itu?

Jika Anda penasaran, yuk simak artikel berikut ini!

Seorang perempuan sedang menggunakan jaringan WiFi
Seorang perempuan sedang menggunakan jaringan WiFi

1. Pengertian WiFi

WiFi adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi komunikasi yang cukup diunggulkan saat ini yaitu teknologi nirkabel.

Wireless Fidelity” atau WiFi ini mampu menghubungkan beberapa perangkat untuk bertukar informasi dua arah dengan bantuan gelombang radio.

Teknologi yang cukup populer di kalangan millennial ini memiliki definisi lain menurut Wi-Fi Alliance, pemegang merek dagang WiFi, yaitu produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11.

Definisi tersebut dicetuskan lantaran WiFi memiliki kemampuan untuk mengoperasikan LAN (Local Area Network) secara nirkabel atau tanpa menggunakan kabel.

Menurut para ahli, WiFi juga memiliki beberapa definisi lain.

Priyambodo mengemukakan bahwa WiFi merupakan penyempurnaan komponen jaringan internet melalui sebuah standar wireless networking nirkabel.

Selain itu, Onno W Purbo mengatakan bahwa WiFi merupakan sebuah jaringan yang menggunakan radio sebagai media perantara antar perangkat untuk saling berbagi informasi yang dapat digunakan secara bersamaan dengan kecepatan dan kapasitas tertentu yang mempengaruhinya.

Menurut Yuhefizar, Wifi didefinisikan sebagai perangkat standar untuk komunikasi menggunakan jaringan local nirkabel yang jaringannya didasarkan pada standar IEEE 802.11.

Tak hanya itu, Doni Kurniawan juga menyatakan pendapatnya bahwa WiFi sebenarnya sudah ada pada beberapa netbook pentium 3 sehingga dapat dikatakan bahwa Wireless Fidelity ini merupakan teknologi yang sudah lama ada, hingga kemudian wajib disertakan pada netbook pentium 4 dan generasi selanjutnya.

Nama WiFi pertama kali digunakan sebagai nama komersial pada tahun 1999 tepatnya pada bulan Agustus.

Pencetus nama WiFi adalah Interbrand Corporation, sebuah firma konsultasi merek yang dipekerjakan oleh Wi-Fi Alliance.

Interbrand Corporation ditunjuk oleh Wi-Fi Alliance untuk menciptakan merek dagang sebagai pengganti IEEE 802.11b yang dinilai sulit diingat oleh konsumen.

Dengan adanya merek dagang baru yaitu “Wi-Fi” diharapkan mampu menjadi merek dagang yang populer di kalangan masyarakat.

Belanger menyatakan bahwa Wi-Fi merupakan kata lain dari Hi-Fi (High-Fidelity).

2. Sejarah dan Perkembangan

Logo jaringan WiFi
Logo jaringan WiFi

WiFi memiliki sejarah yang cukup panjang hingga dapat berkembang menjadi teknologi yang canggih dan populer saat ini.

WiFi sudah mulai dirintis sejak akhir tahun 1970-an oleh IBM yang pada saat itu merilis hasil uji coba mereka merancang jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) menggunakan teknologi IR.

Pada saat yang sama, perusahaan Hewlett-Packard (HP) melakukan percobaan yang hampir serupa dengan IBM, perbedaanya HP melakukan pengujian WLAN dengan teknologi RF.

Sayangnya, hasil inovasi kedua perusahaan ternama tersebut gagal dipasarkan lantaran tidak memenuhi standar LAN IEEE 802 yaitu 1 Mbps.

Mereka hanya mampu menghasilkan kecepatan sebesar 100 Kbps.

Pada tahun 1985, pengembangan WLAN mulai memasuki tahapan serius dari sisi komersial.

FCC menetapkan ISM band yang terdiri dari 902-928 MHz, 5725-5850 MHz, dan 2400-2483.5 MHz menjadi pita industrial tidak terlisensi.

Hal ini tentu saja mendukung pemasaran produk WLAN di pasaran pada tahun 1900.

Produk yang dipasarkan berupa produk WLAN yang dilengkapi dengan teknologi IR, frekuensi 18-19 Hz, memiliki kecepatan lebih dari 1 Mbps, serta teknik SS (Spread Spectrum) pada pita ISM yang menguatkannya.

Pada tahun 1997, muncul standar WLAN pertama yang dibuat oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).

Standar tersebut bertajuk kode 802.11.

Perangkat yang memenuhi kualifikasi standar 802.11 mampu bekerja dengan kecepatan transfer data hingga 2 Mbps dengan frekuensu 2,4 GHz.

Pada tahun 1999 tepatnya pada bulan Juli, IEEE Kembali menunjukkan inovasinya dengan standar baru yang bertajuk 802.11b.

Standar baru tersebut memiliki kecepatan hingga 11 Mbps meskipun frekuensinya masih sama dengan 802.11 yaitu 2,4 GHz.

Hanya saja standar 802.11b memiliki kekurangan lebih mudah terjadinya interferensi jika digunakan bersamaan dengan perangkat lain yang juga memanfaatkan gelombang radio dengan frekuensi yang sama.

Tak berhenti sampai 802.11b, pada saat yang hampir bersamaan, IEEE juga merilis standar 802.11a yang jauh lebih mumpuni karena menggunakan Teknik yang berbeda.

Standar ini berfrekuensi 5 GHz sehingga mampu berlari kencang dengan kecepatan 54 Mbps yang dimilikinya.

Meskipun secara teknis 802.11a lebih baik disbanding 802.11b, namun 802.11a memiliki jangkauan yang lebih pendek lantaran gelombangnya tidak mampu menembus dinding atau penghalang lainnya.

Pada tahun 2002, IEEE Kembali muncul dengan 802.11g yang merupakan hasil penggabungan kelebihan 802.11a dan 802.11b.

802.11g mampu bekerja dengan kecepatan 54 Mbps serta frekuensi 2,4 GHz.

Keunggulan 802.11g antara lain perangkatnya mampu dipertukarkan dengan 802.11b dan sebaliknya.

Tidak puas sampai disitu, IEEE Kembali memperkuat eksistensinya dengan mengeluarkan 802.11n yang merupakan hasil penggabungan 802.11b dengan 802.11g.

Teknologi ini akhirnya menjadi teknologi WiFi terbaru yang dikenal dengan sebutan MIMO (Multiple Input Multiple Output).

MIMO memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan beberapa teknologi yang mendahuluinya yaitu 802.11a/b/g.

MIMO mampu berlari sangat kencang hingga 108 Mbps dan mampu menembus penghalang dengan baik serta memiliki jangkauan yang lebih luas.

Salah satu tokoh penting yang memiliki peran penting dalam sejarah WiFi adalah Vic Hayes yang hingga kini dikenal sebagai “Bapak WiFi”.

Julukan ini diberikan kepadanya lantaran Vic Hayes terlibat langsung pada saat perancangan standar pertama IEEE.

Tepat pada tahun 1992 dan 1996, CSIRO yang merupakan sebuah organisasi asal negeri kangguru, Australia, mendapatkan hak paten untuk suatu metode untuk mengatasi gangguan signal pada jaringan WiFi.

Meskipun begitu, banyak perusahaan lain yang melanggar paten tersebut sehingga ada 14 perusahaan teknologi yang harus membayar kompensasi sebesar 250 juta dollar kepada CSIRO.

Perkembangan jaringan WiFi hingga saat ini cukup pesat.

Seberapa lama manusia membutuhkan koneksi internet, selama itulah teknologi WiFi akan terus berkembang.

Berdasarkan prediksi beberapa pengamat pada tahun 2006, tidak menutup kemungkinan di Amerika Serikat akan muncul 530.000 hotspot, di negara-negara Eropa bahkan bisa mencapai 800.000 hotspot, dan di Asia akan jauh lebih banyak yaitu lebih dari 1 juta hotspot.

3. Fungsi

Sebagai teknologi yang digandrungi oleh banyak orang saat ini, WiFi tentu saja memiliki beberapa fungsi yang mampu meringankan pekerjaan manusia.

Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

  1. Koneksi jaringan internet: dengan adanya WiFi, pengguna dapat mengakses internet secara mudah dan praktis serta dengan kecepatan yang mumpuni tanpa menggunakan kabel.
  2. Sebagai media untuk berbagi file: WiFi memungkinkan dua perangkat elektronik atau lebih untuk saling bertukar data atau file dengan lebih cepat dan praktis tanpa harus memasang kabel perantara.
  3. Menghubungkan smartphone dan PC: dengan adanya WiFi kita dapat menghubungkan smartphone dengan PC atau laptop kita tanpa menggunakan USB.
  4. Menjalankan smartphone sebagai modem: jika terkoneksi dengan WiFi, smartphone kita dapat juga digunakan sebagai modem portable atau hotspot.
  5. Menjadikan koneksi internet lebih cepat: kecepatan transfer data yang dimiliki oleh WiFi sangat tinggi, bahkan untuk yang terbaru saat ini mampu mencapai 54 Mbps menjadikan koneksi internet kita lebih cepat dan mudah.
  6. Mencetak pada printer: dengan adanya WiFi Anda dapat mencetak dokumen dari PC ke printer tanpa perlu mencapkan kabel USB.
  7. Mentransfer foto dan video dari kamera digital: melalui WiFi Anda dapat langsung memindahkan foto dan video hasil karya Anda ke laptop atau PC Anda.

4. Cara Kerja WiFi

Wireless Fidelity atau WiFi beroperasi dengan bantuan gelombang radio.

Gelombang radio digunakan sebagai media transfer data yang diminta maupun dikirimkan oleh pengguna WiFi.

Signal gelombang radio yang digunakan kemudian dikirim ke router yang berperan sebagai penerjemah kode atau biasa disebut dengan istilah decoder.

Setelah diterjemahkan oleh decoder, data tersebut dikirimkan ke jaringan internet.

Cara kerja WiFi menggunakan sistem dua arah di mana data yang diperoleh via internet dalam waktu yang bersamaan juga melewati router untuk dijadikan kode dan kemudian dikirimkan kembali menuju adaptor komputer nirkabel dalam bentuk signal radio.

5. Topologi Jaringan WiFi

Meskipun merupakan jaringan nirkabel, WiFi tetap menggunakan topologi jaringan untuk menghubungkan antar perangkat.

Jaringan Wireless umumnya beroperasi hanya dengan salah satu topologi konfigurasi yaitu antara menggunakan jaringan infrastruktur atau jaringan Ad-Hoc.

5.1 Jaringan Infrastruktur

Jaringan infrastuktur merupakan jaringan yang dalam pengoperasiannya digunakan Acces Point (AP) yang berperan sebagai jembatan penghubung jaringan kabel standard dengan piranti wireless yang digunakan.

Jaringan infrastruktur mengacu pada konsep dasar di mana diperlukan jaringan wireless yang lain sebagai jaringan pusat untuk membangun suatu jaringan wireless.

Wireless lain yang digunakan sebagai pusat jaringan memiliki SSID yang digunakan sebagai nama jaringan tersebut sehingga dapat dikenali.

Jika beberapa PC atau laptop terhubung satu sama lain menggunakan SSID yang sama maka terbentuklah suatu jaringan infrastruktur.

Beberapa hal dapat dilakukan jika Anda berhasil membentuk jaringan infrastuktur antara lain memperluas jangkauan wireless yang Anda gunakan, mampu melakukan roaming, berbagi koneksi internet, dan bahkan Anda juga dapat terhubung ke jaringan kabel LAN.

5.2 Jaringan Ad-Hoc

Jaringan Ad-Hoc merupakan jaringan yang terbentuk akibat komunikasi langsung antara dua atau lebih wireless.

Topologi yang digunakan pada jaringan Ad-Hoc adalah topologi mesh.

Jaringan Ad-Hoc berbeda dengan jaringan infrastruktur di mana pada jaringan Ad-Hoc tidak dibutuhkan wireless LAN untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer.

Jaringan Ad-Hoc juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jaringan infrastruktur antara lain:

  1. Jaringan Ad-Hoc tergolong lebih ekonomis karena memiliki biaya yang lebih murah karena tidak membutuhkan wireless Acces Point seperti pada jaringan infrastruktur.
  2. Jaringan Ad-Hoc memiliki adapter yang kecepatannya dua kali lebih cepat dibandingkan jaringan infrastruktur.
  3. Jaringan Ad-Hoc lebih praktis karena lebih sederhana sehingga lebih mudah di set-up hanya dengan menancapkan adapter pada laptop atau komputer yang Anda gunakan kemudian dilakukan konfigurasi pada software yang digunakan, dan setelah itu jaringan sudah dapat dioperasikan.

6. Standar Jaringan WiFi

6.1 Standardisasi 802.11a

Standardisasi 802.11a merupakan teknologi WiFi yang menawarkan kecepatan transfer data hingga 54 Mbps dengan frekuensi sebesar 2,4 GHz.

802.11a secara teknis lebih baik disbanding 802.11b, namun 802.11a memiliki jangkauan yang lebih pendek lantaran gelombangnya tidak mampu menembus dinding atau penghalang lainnya.

Standar ini dirilis pada tahun 1999 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

6.2 Standardisasi 802.11b

Standardisasi 802.11b memiliki kecepatan hingga 11 Mbps meskipun frekuensinya masih sama dengan 802.11 yaitu 2,4 GHz.

Hanya saja standar 802.11b memiliki kekurangan lebih mudah terjadinya interferensi jika digunakan bersamaan dengan perangkat lain yang juga memanfaatkan gelombang radio dengan frekuensi yang sama.

Standar ini juga dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) pada tahun 1999.

6.3 Standardisasi 802.11g

Standarisasi 802.11g merupakan hasil penggabungan kelebihan 802.11a dan 802.11b.

802.11g mampu bekerja dengan kecepatan 54 Mbps serta frekuensi 2,4 GHz.

Keunggulan 802.11g antara lain perangkatnya mampu dipertukarkan dengan 802.11b dan sebaliknya.

Standar ini dibuat pada tahun 2003 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

802.11g ini merupakan standar yang mudah diadopsi.

6.4 Standardisasi 802.11n

Standardisasi 802.11n mulai dipublikasikan pada tahun 2009.

Standardisasi 802.11n merupakan hasil penggabungan 802.11b dengan 802.11g.

Teknologi ini akhirnya menjadi teknologi WiFi terbaru yang dikenal dengan sebutan MIMO (Multiple Input Multiple Output).

MIMO memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan beberapa teknologi yang mendahuluinya yaitu 802.11a/b/g.

MIMO mampu berlari sangat kencang hingga 108 Mbps dan mampu menembus penghalang dengan baik serta memiliki jangkauan yang lebih luas.

802.11n mampu mencapai batas transfer data up to 600 Mbps.

Namun untuk mencapai kecepatan tersebut diperlukan hardware yang mendukung.

6.5 Standardisasi 802.11.ac wave 1

Standardisasi 802.11.ac wave 1 merupakan jaringan WiFi dengan frekuensi dual band yaitu 5 GHz dan 2,4 GHz.

Dual band ini mampu bekerja secara bersamaan dan jaringan ini kompatibel dengan 802.11b/g/n.

Untuk frekuensi 5 GHz jaringan ini mampu berlari kencang hingga 1300 Mbps sedangkan untuk frekuensi 2,4 GHz jaringan ini mampu menembus kecepatan hingga 450 Mbps.

6.6 Standardisasi 802.11.ac wave 2

Standardisasi 802.11.ac wave 2 merupakan standar baru yang lebih unggul dibandingkan dengan 802.11.ac wave 1.

Semua kelebihan yang dimiliki oleh 802.11.ac wave 1 diadopsi oleh jaringan ini dengan penambahan kecepatan yang cukup signifikan yaitu 2340 Mbps.

Selain itu, jaringan ini mengalami peningkatan lebar channel sehingga mampu bekerja hingga 5 GHz lebih baik dari 802.11.ac wave 1.

Performanya pun tidak perlu diragukan lagi.

6.7 Standardisasi 802.11.ad

Standardisasi 802.11.ad merupakan jaringan termahal saat ini karena merupakan teknologi WiFi terbaru dan tercepat.

Frekuensinya sudah mencapai 60 GHz dengan kecepatan super hingga 7 Gbps.

Namun kelemahan jaringan ini adalah memiliki jangkauan yang sangat pendek karena menggunakan frekuensi yang sangat tinggi sehingga jaringannya mudah terhalang oleh benda apapun.

7. Kelebihan dan Kekurangan

Penggunaan WiFi memiliki beberapa kelebihan antara lain:

  1. Hemat biaya.
  2. Lebih praktis saat melakukan transfer data atau file antar perangkat dan mampu mengakses internet dengan cepat kapanpun dan dimanapun.
  3. Jaringan WiFi memiliki keberlanjutan yang mendukung karena tahan terhadap berbagai gangguan sehingga tergolong awet.
  4. Dapat digunakan di tempat yang dibatasi untuk penggunaan kabel karena WiFi merupakan jaringan nirkabel sehingga dapat digunakan tanpa menggunakan kabel.
  5. Tidak membutuhkan banyak konfigurasi, satu jaringan WiFi mampu menjangkau satu area tertentu yang dikehendaki pengguna.
  6. Produk WiFi mudah diperoleh karena tersedia luas di pasaran.
  7. Jaringan WiFi didesain untuk memiliki down speed dan symetric up.
  8. Jaringan WiFi telah tersebar luas bahkan di lebih dari 250.000 tempat umum, universitas, perusahaan, dan jutaan rumah di seluruh dunia.
  9. WiFi merupakan perangkat standar global.
  10. Klien WiFi yang sama mampu bekerja di berbagai negara tidak terbatas di satu negara saja seperti jaringan seluler.

Selain memiliki kelebihan, penggunaan WiFi juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:

  1. Perlunya keamanan yang tinggi, misalnya mengganti password WiFi secara berkala untuk menghindari penggunaan WiFi oleh orang-orang yang tidak dikehendaki.
  2. WiFi kurang cocok digunakan untuk kegiatan transfer data dengan kapasitas yang sangat besar.
  3. Signal WiFi terkadang terpengaruh oleh kondisi cuaca dan iklim.
  4. Adanya batasan jarak penyaluran signal WiFi sehingga dapat mengakibatkan penyaluran signal tidak merata.
  5. Jaringan WiFi memiliki konsumsi daya listrik yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan perangkat elektronik lainnya.
  6. Rawan terjadi pencurian informasi pribadi dan informasi yang bersifat rahasia melalui jalur akses WiFi yang ditransmisikan dari pengguna WiFi.

8. Beberapa ISP Penyedia WiFi yang Bisa Dicoba di Rumah

Bagi Anda yang ingin merasakan manfaat langsung jaringan WiFi tanpa harus pergi kemanapun, Anda dapat mencoba beberapa provider yang nyaman digunakan di rumah seperti:

8.1 IndiHome

IndiHome merupakan layanan digital yang menyediakan internet rumah, telepon rumah dan TV interaktif (IndiHome TV) dengan beragam pilihan paket.

Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet yang lebih baik bagi masyarakat.

8.2 First Media

First Media merupakan produk yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan publik di Indonesia, yaitu PT Broadband Multimedia Tbk.

First Media menawarkan jasa layanan internet pita lebar, komunikasi data, dan televisi kabel yang biasanya dikomersilkan dengan istilah “Triple Play”.

Jaringan First Media sudah meliputi Malang, Jabodetabek, Surabaya, Batam, Bandung, dan Medan.

8.3 MNC Play

MNC Play adalah salah satu stasiun televisi kabel yang juga menyediakan internet berlangganan berbasis serat optik.

Kecepatan internet yang ditawarkan hingga 1000 Mbps dengan kapasitas jaringan 10 Gbps.

MNC Play juga mengklaim bahwa jaringan internet yang ditawarkan mampu mengunduh dan mengunggah data secara simetris.

8.4 My Republic

My Republic merupakan penyedia jasa layanan multimedia melalui fiber optic broadband.

Layanan yang ditawarkan oleh My Republic antara lain internet dengan kecepatan tinggi yang dikenal dengan istilah “InnovateGo”.

8.5 Biznet

Biznet menawarkan jaringan Biznet Home dengan kecepatan koneksi internet hingga 30 Mbps untuk Pulau Bali, Jawa, dan Batam.

 

Uraian di atas merupakan sedikit ulasan tentang WiFi.

Dengan membaca uraian di atas, diharapkan Anda lebih mengenal apa itu WiFi dan bagaimana cara kerjanya sehingga Anda dapat lebih bijak memilih dan menggunakan WiFi untuk meringankan pekerjaan Anda.

Yuk perluas wawasan tentang teknologi dan gunakan teknologi dengan bijak!