Kecerdasan Buatan: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Jenisnya

Teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan dan kegiatan manusia. Salah satu teknologi yang sedang gencar dikembangkan adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence.

Contoh dari kecerdasan buatan ini bisa Anda lihat di sebuah film Marvel Studios, Iron Man.

Salah satu tokoh di film tersebut berinovasi dan membuat sebuah kecerdasan buatan bernama JARVIS (Just A Rather Very Intelligence System) untuk memudahkan pekerjaannya yaitu untuk melawan para musuh.

Kalau masih bingung, ada baiknya untuk baca artikel ini sampai habis, yuk!

AI JARVIS pada kostum Iron Man
AI JARVIS pada kostum Iron Man

1. Pengertian Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau intelegensi artifisial dalam bahasa Inggris: Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan yang dimasukkan ke suatu sistem dan bisa diatur dalam konteks ilmiah.

Terdapat beberapa pengertian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam berbagai sudut pandang, antara lain:

Sudut pandang kecerdasan atau intelligence

Kecerdasan buatan adalah sebuah mesin cerdas dan bisa melakukan apa yang dilakukan manusia.

Sudut pandang penelitian

Kecerdasan buatan adalah suatu studi yang membuat komputer bisa melakukan seuatu sebaik apa yang dilakukan manusia.

Sudut pandang pemrograman atau programming

Kecerdasan buatan ialah suatu hal yang di dalamnya terdapat studi tentang pemrograman simbolik, proses pencarian atau search, dan pemecahan masalah.

Sudut pandang bisnis

Kecerdasan buatan merupakan suatu kumpulan peralatan yang bersifat sangat powerfull atau kuat dan metodologis dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan bisnis.

Selain itu, terdapat beberapa pendapat menurut para ahli mengenai pengertian kecerdasan buatan, antara lain:

John McCarthy

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence menurut John McCarthy adalah memodelkan suatu proses berpikir manusia dan mendesain mesin supaya bisa menirukan perilaku manusia.

H. A. Simon

Menurut H. A. Simon, kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah semua tempat penelitian, intruksi, dan aplikasi yang berkaitan dengan pemrograman komputer guna melakukan suatu hal yang dianggap cerdas oleh manusia.

Rich and Knight

Kecerdasan buatan menurut Rich and Knight adalah sebuah studi mengenai bagaimana cara agar suatu komputer melakukan hal-hal yang saat ini dilakukan manusia.

Encyclopedia Britannica

Kecerdasan buatan merupakan sebuah bagian dari ilmu komputer yang dalam menampilkan suatu pengetahuan lebih banyak memakai simbol daripada bilangan dan menjalankan suatu informasi berpedoman pada metode heuristik.

McLeod dan Schell

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah suatu kegiatan penyediaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan untuk menampilkan sebuah perilaku di mana akan terlihat dan dianggap sama cerdasnya dengan manusia.

Russel dan Norvig

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa dikelompokkan menjadi dua dimensi utama yang membicarakan tentang penalaran atau proses berfikir dan bertindak yang kemudian AI bisa lebih dijelaskan lagi menurut kinerja dan rasionalitasnya.

Kristianto

Kecerdasan buatan menurut Kristianto adalah sebuah bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang dibuat khusus untuk perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam suatu sistem kecerdasan komputer.

Gaskin

Menurut Gaskin kecerdasan atau artificial intelligence (AI) adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Kecerdasan diciptakan dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin komputer supaya bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia.

Kusumadewi

Menurut Kusumadewi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah sebuah studi yang membuat komputer bisa melakukan sesuatu seperti yang dilakukan manusia.

2. Paham Pemikiran

Ilustrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence)
Ilustrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence)

Artificial Intelligence (AI) terbagi dalam dua paham pemikiran yaitu AI konvensional dan Computational Intelligence (CI) atau kecerdasan komputasional.

AI konvensional seringkali melibatkan metode yang sekarang dikategorikan sebagai pembelajaran mesin dengan tanda formalisme dan analisis statistik. Berikut adalah metode-metodenya, antara lain:

  1. Sistem pakar yang mana menerapkan kemampuan pertimbangan agar mencapai suatu kesimpulan.
  2. Pertimbangan berdasarkan kasus.
  3. Bayesian Network atau Belief Network atau Probabilistik Network merupakan sebuah model grafik yang berguna untuk merepresentasikan interaksi antar variabel.
  4. AI berdasarkan tingkah laku.

Sedangkan kecerdasan komputasional atau pembelajaran iteratif adalah suatu pembelajaran yang berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non simbolis atau AI yang tidak teratur.  Beberapa metodenya antara lain:

  1. Jaringan syaraf atau sistem yang mempunyai kemampuan pengenalan pola dengan sangat kuat.
  2. Sistem Fuzzy atau teknik-tenik yang digunakan untuk alasan di bawah ketidakpastian dan telah dipakai secara luas dalam industri modern serta sistem kendali produk konsumen.
  3. Komputasi evolusioner atau menggunakan beberapa konsep yang terinspirasi secara biologis seperti mutasi, populasi, dan survival of the fittest guna menghasilkan jalan keluar masalah yang lebih baik.

Berbagai metode ini dikelompokkan menjadi dua algoritma yaitu kecerdasan berkelompok (contohnya algoritma semut) dan algoritma evolusioner (contohnya algoritma genetik), dengan menggunakan sistem cerdas hybrid berbagai percobaan diciptakan untuk menggabungkan keduanya.

3. Sejarah Kecerdasan Buatan

Berikut adalah sejarah singkat kecerdasan buatan.

Pada awal abad 17, René Descartes mengatakan bahwa tubuh hewan adalah mesin-mesin yang rumit.

Blaise Pascal menciptakan sebuah mesin penghitung digital mekanis pada tahun 1642.

Pada abad 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang bisa diprogram.

Pada tahun 1913, Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan sebuah Principia Mathematica yang merombak logika formal.

Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang Tetap Ada Dalam Aktivitas” yang menempatkan fondasi untuk jaringan saraf.

Sekitar tahun 1950-an merupakan periode usaha aktif dalam AI. Program pertama AI yang telah bekerja ditulis pada tahun 1951 guna menjalankan mesin Ferranti Mark di University of Manchester.

Pada tahun 1956, John McCarthy membuat istilah kecerdasan buatan pada konferensi pertama yang tersedia untuk pokok persoalan ini. Dia juga menemukan suatu bahasa pemrograman bernama Lisp. Pada tahun ini juga Alan Turing yang merupakan seorang penemu Turing Machine memperkenalkan Turing test untuk mengoperasikan test perilaku cerdas.

Pada tahun 1965, Joseph Weizanbaum membangun ELIZA yang merupakan sebuah chatterbot untuk menerapkan psikoterapi Rogerian.

Pada tahun 1968, Joel Moses memperlihatkan sebuah kekuatan penalaran simbolis untuk masalah integrasi dalam suatu program bernama Macsyma atau suatu program berbasis pengetahuan yang sukses dalam bidang matematika.

Pada tahun 1969, Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons yang mendemonstrasikan suatu batas jaringan saraf sederhana.

Pada tahun 1972, Alain Colmerauer dan Robert Kowalski membuat bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe menunjukkan sebuah kekuatan sistem yang berbasis kaidah untuk inferensi dan representasi pengetahuan di dalam diagnosa serta terapi media atau biasa disebut sistem pakar pertama. Hans Moravec pertama kali mengembangkan kendaraan yang dikendalikan oleh komputer guna mengatasi jalan berintang kusut secara mandiri.

Pada tahun 1974, Paul John Werbos pertama kali menerangkan jaringan saraf yang digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik.

Pada tahun 1982, Hopfield dan para ahli fisika lain menggunakan berbagai teknik statistika guna menelaah sifat penyimpanan dan pengoptimalan pada suatu jaringan saraf. Davin Rumelhart dan Geoff Hinton yang merupakan para ahli psikologi melanjutkan penelitian tentang model jaringan saraf pada memori.

Pada than 1986, istilah pembelajaran propagansi balik atau back propagatin learning diumumkan oleh Rumelhart, Hinton, dan Williams. Algoritma ini berhasil diimplementaskan ke ilmu psikologi dan komputer.

Pada tahun 1990-an, mendapat perolehan cukup besar dalam berbagai bidang AI dan demonstasi bermacam aplikasi khususnya Deep Blue yang merupakan sebuah komputer permainan catur dan mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game terkenal tahun 1997.

DARPA memberitahukan bahwa dana yang disimpan lewat penggunaan metode AI untuk bagian perencanaan dalam Perang Teluk pertama telah mengalihkan semua investasi dalam penelitian AI pada pemerintah AS sejak tahun 1950.

4. Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan

Terdapat beberapa jenis kecerdasan buatan, antara lain:

4.1 Neural AI

Pada akhir 80-an jenis AI ini sangatlah populer di kalangan ilmuwan komputer. Neural AI merepresentasikan pengetahuan tidaklah menggunakan simbol tetapi lebih ke neuron buatan dengan koneksi seperti otak yang direkontruksi.

Pengetahuan yang sudah terkumpul ini akan dipecah menjadi kecil-kecil atau disebut sebagai neuron, kemudian dihubungkan dan dibangun menjadi kelompok-kelompok.

Pendekatan ini dikenal sebagai metode bottom-up yang bekerja dari bawah dan ini tidaklah sama dengan symbol-manipulating.

Jadi, sistem sarafnya harus terus dilatih dan distimulasikan agar jaringan bisa mengumpulkan pengalaman serta tumbuh menjadi bisa mengumpulkan pengetahuan yang lebih besar.

4.2 Neural Network

Jenis AI Neural Network ini diatur ke dalam lapisan yang saling terhubung satu sama lain lewat simulasi.

Lapisan yang paling atas adalah lapisan input dan berfungsi sama seperti sensor.

Sensor yang dimaksud adalah sebagai penerima informasi yang kemudian akan memproses dan meneruskannya ke sistem.

Terdapat dua sistem atau lebih dari 20 lapisan dalam sistem besar yang tersusun secara hierarkis.

Lapisan-lapisan ini yang akan mengirim dan mengelompokkan suatu informasi lewat koneksi.

Lapisan paling bawah adalah lapisan output yang mana pada umumnya mempunyai jumlah neuron buatan paling sedikit.

5. Fungsi dan Tujuan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan mempunyai banyak fungsi dan diharapkan bisa melakukan berbagai macam hal untuk memudahkan manusia baik dari pemrosesan bahasa alami, penalaran, mengenai persepsi, menggerakkan dan memanipulasi objek, mengenai pengetahuan, atau juga melakukan suatu pembelajaran.

Kesimpulannya adalah kecerdasan buatan ini berusaha untuk membuat sebuah robot yang mempunyai kecerdasan mirip atau bahkan lebih dari kecerdasan milik manusia.

Dengan kecerdasan buatan, manusia bisa menadi pemerintah sedangkan robot cerdas digunakan untuk melakukan pekerjaan kasar.

Sebuah robot dengan kecerdasan buatan akan mempunyai pengetahuan yang jauh lebih tinggi daripada manusia karena untuk memberikan kecerdasan buatan, si manusia cukup memasukkan data dan sistem otomatis akan mempelajarinya.

Contohnya adalah Google, Google merupakan sebuah mesin pencari yang mana mempunyai banyak sekali sumber pengetahuan.

Dalam mesin pencarian Google sudah diberikan juga kecerdasan buatan untuk memilih hasil pencarian lebih sesuai dengan keyword yang dimasukkan.

Sedangkan untuk tujuannya, kecerdasan buatan ini mempunyai tujuan untuk mengurangi waktu kerja sehingga kegiatan bisa menjadi lebih efisien.

Menggunakan kecerdasan buatan, manusia akan menjadi lebih mudah dalam melakukan suatu kegiatan dan mengambil sebuah keputusan.

Tidak hanya menjadi lebih mudah, tetapi dengan menggunakan kecerdasan buatan dalam komputer juga bisa membuat waktu pengerjaan suatu pekerjaan menjadi jauh lebih cepat.

Seperti dulu untuk melakukan searching di sebuah mesin pencarian saja pengguna harus mengetikkan satu per satu huruf di kolom pencarian.

Namun, saat ini mesin pencarian seperti Google sudah mempunyai implementasi kecerdasan buatan sehingga dengan hanya berbicara melalui suara ponsel Anda sudah bisa menjalankannya dan itu akan sangat efektif untuk menghemat waktu.

Hal tersebut dikarenakan tujuan utama dari kecerdasan buatan sendiri adalah untuk mempercepat dan meringankan suatu pekerjaan.

6. Filosofi

Perdebatan mengenai AI mana yang kuat dan yang lemah masih menjadi bahan pembicaraan di antara para filosof AI sendiri.

Hal ini melibatkan filsafat pemikiran dan masalah pikiran serta tubuh.

Dalam bukunya yang berjudul “The Emperors New Mind” Roger Penrose dan John Searle yang melakukan suatu percobaan pemikiran “ruang China” berargumen bahwa kesadaran sejati tidaklah bisa dicapai oleh sistem logis formal.

Namun, Douglas Hofstadter dalam Gdel, Escher, Bach, dan Daniel Dennett dalam Consciousness Explained menunjukkan dukungan atas fungsionalisme dan dalam pendapat mereka banyak pendukung AI yang kuat.

Sebuah kesadaran buatan dianggap sebagai urat suci atau holy grail kecerdasan buatan.

7. Fiksi Sains

Fiksi sains atau fiksi ilmiah adalah salah satu bentuk kesusastraan yang dikembangkan dari cerita khayalan.

Fiksi sains ini menyajikan cerita yang berlatar belakang ilmu pengetahuan dan benar-benar bisa terjadi.

Perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang kimia dan fisika, membuat para penulis berminat untuk mencetuskan cerita fiksi sains.

Contohnya adalah Star Wars dan Terminator.

Dalam fiksi sains, pada umumnya AI digambarkan sebagai kekuatan di masa depan yang nantinya akan berupaya untuk menjatuhkankan otoritas manusia seperti dalam Colossus and The Matrix, Skynet, HAL 9000 atau sebagai penyerupaan manusia untuk memberikan layanan seperti C-3PO, Data, the Bicentennial Man, dan the Mechas dalam AI atau Sony dalam I Robot.

Sedangkan serial Terminator merupakan sebuah waralaba fiksi sains atau ilmiah yang dibuat oleh James Cameron dan Gale Anne Hurd.

Serial ini termasuk film, novel, komik, dan media tambahan yang berhubungan dengan jaringan mesin intelejen sintetik Skynet, pasukan pemberontak John Connor, serta sisa ras manusia.

Terdapat berbagai produk terkenal dari Skynet salah satunya adalah model Terminator seperti T-800 (Model 101), yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger.

8. Kelebihan dan Kekurangan

Semua hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali sebuah kecerdasan buatan.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan kecerdasan buatan.

8.1 Kelebihan Kecerdasan Buatan

Berbagai manfaat kecerdasan buatan
Berbagai manfaat kecerdasan buatan

Kecerdasan buatan mempunyai berbagai kelebihan, seperti:

8.1.1 Bersifat Permanen

Kecerdasan buatan bersifat permanen sedangkan kecerdasan alami akan berubah.

Hal ini mungkin disebabkan manusia yang mempunyai sifat pelupa dan kecerdasan buatan sendiri tidak memiliki itu sehingga tidak akan berubah sampai kapanpun kecuali sampai program tersebut mengubahnya.

8.1.2 Mudah Diduplikasi

Kecerdasan buatan lebih mudah digandakan dan kemudian disebarkan.

Mentransfer pengetahuan manusia menggunakan cara dari satu orang ke orang lain pastinya membutuhkan waktu lama serta tidak mungkin tersampaikan secara utuh.

Sedangkan jika suatu pengetahuan tersebut berada di suatu sistem komputer maka pengetahuan bisa ditransfer atau disalin dengan sangat mudah dan cepat dari komputer satu dengan komputer lainnya, hal itu juga pasti akan tetap tersaji secara utuh dan lengkap.

8.1.3 Kecerdasan Buatan Lebih Mudah dan Murah

Kecerdasan buatan lebih murah daripada kecerdasan alami karena cukup menyediakan suatu layanan komputer yang harganya juga lebih murah serta mudah daripada harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan suatu pekeraan dengan waktu yang cukup lama.

8.1.4 Bersifat Konsisten

Kecerdasan buatan lebih bersifat konsisten karena merupakan salah satu bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami akan selalu berubah-ubah.

8.1.5 Dapat Didokumentasikan

Kecerdasan buatan bisa didokumentasikan.

Sebuah keputusan yang dibuat oleh komputer bisa sangat mudah untuk didokumentasikan dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut, sedangkan kecerdasan alami sangatlah sulit untuk direproduksi.

8.1.6 Lebih Cepat

Kecerdasan buatan bisa mengerjakan suatu pekerjakan dengan cepat dibandingkan kecerdasan alami.

8.1.7 Bersifat Netral

Kecerdasan buatan ini bersifat netral (tidak pandang bulu), maksudnya ketika mengambil keputusan itu lebih benar dan nyata tidak seperti kecerdasan alami yang masih mempunyai banyak pertimbangan.

8.2 Kekurangan Kecerdasan Buatan

Dampak buruk teknologi AI
Dampak buruk teknologi AI

Di antara berbagai kelebihan yang dimiliki, kecerdasan buatan ternyata juga mempunyai berbagai kekurangan, antara lain:

8.2.1 Menutup Peluang Bisnis

Kecerdasan buatan membuat kurang adanya kesempatan orang lain untuk membuka peluang bisnis atau usaha karena layanan komputer yang ada membuat setiap orang akan lebih memilih untuk melakukannya sendiri jika dalam jumlah kecil atau kapasitas terjangkau.

8.2.2 Rawan Terjadi Kerusakan

Mau bagaimana pun juga, kecerdasan buatan dioperasikan dengan menggunakan berbagai alat komputer (hardware) sehingga berpotensi mengalami kerusakan. Ketika hardware kecerdasan buatan ini rusak maka berbagai data yang tersimpan pun dapat hilang dan tidak tersisa sama sekali.

8.2.3 Proses Pembuatannya Cukup Mahal

Kecerdasan buatan diciptakan oleh tenaga ahli yang mumpuni dan dilakukan oleh berbagai teknologi canggih. Hal tersebut yang membuat biaya produksinya sangat mahal dan menyebabkan tidak sembarang perusahaan atau instansi publik mengembangkannya.

8.2.4 Membutuhkan Daya Listrik

Kecerdasan buatan dioperasikan berdasarkan kerja komputer. Komputer sendiri membutuhkan daya atau energi listrik agar dapat beroperasi, begitu pun dengan kecerdasan buatan.

8.2.5 Dapat Menggantikan Manusia

Kecerdasan buatan karena memiliki banyak keunggulan daripada manusia biasa tentunya benda ini dapat menyisihkan berbagai kegiatan atau pekerjaan yang seringkali dilakukan manusia. Hal ini yang menyebabkan banyaknya kasus PHK di berbagai penjuru dunia.

9. Kecerdasan Buatan di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang hidup di lingkungan global, maka dari itu mau tidak mau haruslah mengikuti maju mundurnya penguasaan teknologi.

Sebagai negara berkembang Indonesia dianggap masih belum maju dalam hal penguasaan teknologi terutama AI.

Menurut Pitoyo Hartono, seorang professor bidang jaringan saraf buatan di Departement of Electrical and Electronic engineering, School of engineering, Chukyo University, SECU Jepang mengatakan bahwa salah satu akibat mengapa Indonesia masih belum bisa dikatakan maju dalam hal penguasaan teknologi termasuk untuk memaksimalkan potensi dari penggunaan AI adalah kurangnya pemahaman teoritik seputar neural mathematic, linear aljabar, dan lain sebagainya.

Terdapat juga beberapa tantangan untuk mengembangkan AI di Indonesia, di antaranya adalah belum adanya tata kelola data yang memadai, adopsi teknologi dari luar harus mengeluarkan biaya besar, dan lain-lain.

Tiongkok adalah negara yang termasuk memiliki perkembangan AI lumayan pesat.

Teknologinya sendiri sudah terintegrasi di masyarakat.

Sebagai contoh, jika ingin membeli sesuatu di gerai restoran cepat saji maka masyarakat Tiongkok sudah tidak perlu lagi mengeluarkan smartphone untuk melakukan transaksi karena di restoran tersebut sudah tahu identitas dari pembeli serta saldo yang dimiliki hanya dengan menggunakan pemindaian kamera.

Sedangkan di Indonesia masih dengan QR Code, padahal itu sudah ada sejak 8 tahun yang lalu di Tiongkok.

Di Indonesia masih merasakan bentuk-bentuk sederhana teknologi di Tiongkok salah satunya melalui chatbot yang ada di aplikasi Line, Whatsapp, dan Telegram.

Chatbot sendiri adalah sebuah program komputer yang dibuat untuk menstimulasi percakapan dengan pengguna dalam sebuah platform berbentuk teks dan audio.

Menurut Anchali Kardia yang merupakan Salen Director aplikasi Line Indonesia menyebutkan bahwa perkembangan AI di Indonesia sebenarnya luamayan menjanjikan karena penggunaan chatbot dalam aplikasi Line sendiri di Indonesia cukup populer di kalangan milenial.

Seperti yang dikatakan Kardia, perkembangan AI sejalan dengan hasil survei mengenai prospek AI di Asia Tenggara oleh SAS dan IDC Asia Pasifik pada tahun 2018.

Survei ini mengikut-sertakan sampai 502 eksekutif dan kepala bisnis IT kecuali negara Jepang dan termasuk 146 responden dari Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Thailand.

Hasilnya sebanyak 24,6 persen organisasi yang ada di Indonesia telah mengadopsi AI, Thailand sebanyak 17,1 persen, Singapura 9,9 persen, dan Malaysia 8,1 persen.

Menurut Irzan Raditya yang merupakan seorang CEO Kata.ai, mengatakan bahwa setidaknya ada sekitar 5 industri di Indonesia yang sudah mengadopsi teknologi AI yaitu perbankan, healthcare, telekomunikasi, fast moving costumer goods (FMCG), dan e-commerce.

Meskipun menjadi pemimpin dalam pertumbuhan adopsi AI di ASEAN, Indonesia juga mempunyai presentasi paling tinggi yaitu 59 persen terkait jumlah organisasi atau perusahaan yang tidak berencana untuk mengadopsi teknologi AI dalam lima tahun ke depan.

Hal ini menandakan bahwa masih ada bisnis yang bersifat tradisional dan masih ragu untuk melakukan lompatan pada operasional bisnis mereka.

Peter Sugiapranata seorang Country SAS Indonesia, mengatakan bahwa tantangan utama yang harus ditangani dalam beberapa tahun ke depan berkaitan dengan perkembangan teknologi serta adopsi AI di Indonesia adalah bagaimana Indonesia bisa menempatkan AI sebagai pembeda dalam menjalankan bisnis.

Ia juga menyebutkan bahwa akses terhadap talenta sumber daya manusia juga bisa menjadi hambatan lainnya dan Indonesia merupakan pasar yang sempurna untuk perkembangan AI.

Dasar dari AI dan analitik berada pada kesiapan data dan Indonesia mempunyai volume serta skala atau data yang cocok untuk menjustifikasi investasi pada AI.

10. Contoh Kecerdasan Buatan

Terdapat beberapa contoh dari kecerdasan buatan, antara lain:

10.1 Siri

Siri si asisten pribadi
Siri si asisten pribadi

Siri adalah salah satu program cerdas yang ada pada ponsel iPhone dan berfungsi untuk melayani pemiliknya atau lebih tepatnya merupakan sebuah asisten virtual cerdas yang serba bisa dalam melayani pemiliknya ketika mengoperasikan smartphone.

Siri akan melayani mulai dari hal yang sederhana sampai lumayan sulit seperti menemukan suatu informasi, mengirim pesan, melakukan panggilan suara, mencari petunjuk arah, membuka aplikasi, dan masih banyak lagi.

Mengoperasikannya pun cukup mudah, Anda hanya memerintah Siri dengan suara maka secara otomatis suara akan diterjemahkan dan perintah yang diberikan akan langsung dilakukan.

10.2 Google Assistant

Google assistant salah satu contoh aplikasi dengan kecerdasan buatan
Google assistant salah satu contoh aplikasi dengan kecerdasan buatan

Google Assistant adalah sebuah layanan berupa asisten virtual yang dikembangkan oleh Google dan bisa digunakan untuk melakukan percakapan dua arah dengan Google.

Dengan adanya layanan ini bisa memudahkan pengguna untuk mengakses smartphone atau perangkat cerdas lainnya.

Fungsi dari Google Assistant sendiri adalah bisa digunakan untuk penterjemah sebuah kalimat.

Dengan menggunakan layanan ini pengguna tidak perlu repot lagi untuk mengetikkan kalimat yang ingin diterjemahkan bahasa tertentu tinggal mengucapkan kalimat tersebut maka secara otomatis akan langsung diterjemahkan melalui text atau bisa juga suara.

Selain itu Google Assistant ini juga bisa digunakan untuk mengelola tugas seperti membuat pesan, menyetel alarm, menggunakan kalender dan menandai waktu Anda, dan masih banyak lagi hal yang bisa dilakukan untuk mengelola tugas.

Tidak hanya itu saja tetapi juga ada beberapa fungsi yang sangat menguntungkan pengguna seperti memutarkan musik atau video, membuka kunci smartphone, mencarikan atau membuat sebuah file, membaca berita, mendapatkan jawaban, dan masih banyak lagi.

10.3 Tesla

Mobil pintar Tesla dengan AI
Mobil pintar Tesla dengan AI

Tesla adalah sebuah kecerdasan buatan yang mana berupa mobil yang bisa beroperasi sendiri walaupun tidak ada supir yang mengemudikannya.

Mobil Tesla mempunyai kemampuan prediktif yang sangat keren sehingga potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan sangatlah kecil.

 

Jadi sudah paham AI itu apa kan?

Berencana untuk berinovasi sendiri atau bagaimana nih?