IoT (Internet of Things): Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi pun semakin pesat. Saat ini sudah banyak sekali peralatan yang dilengkapi dengan kecanggihan teknologi sehingga bisa meringankan pekerjaan sehari-hari. Teknologi canggih tersebut tidak terlepas dari Internet of Things.

Namun, Internet of Things itu sebenarnya apa sih? Kalau ingin tahu baca artikel ini sampai habis yuk!

Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT)

1. Pengertian IoT – Apa Itu IoT?

Apa itu Internet of Things?

Pengertian Internet of Things (IoT) atau Internet untuk segala adalah konsep komputasi mengenai objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke perangkat lain.

Sedangkan Internet of Things menurut RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah istilah yang termasuk dalam metode komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor lain seperti teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).

Istilah Internet of Things terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Internet pengatur konektivitas dan Things yang berarti perangkat.

Secara sederhana jika kita mempunyai Things yang bisa untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet maka data-data ini bisa diakses oleh Things yang lain.

Koneksi internet merupakan suatu hal yang bisa memberikan banyak manfaat dan bisa digunakan untuk segala umur baik anak kecil maupun orang dewasa.

Internet bisa untuk menelepon atau mengirim pesan, bisa juga untuk mencari suatu informasi seperti Anda sekarang yang sedang membaca artikel ini dengan tujuan mencari informasi tentang IoT.

Jadi, pada intinya Internet of Things ini merupakan suatu hal yang berguna untuk menghubungkan semua objek fisik yang ada di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan internet.

2. Sejarah dan Perkembangan IoT

Sudah tahu pengertian Internet of Things?

Sekarang baca sejarahnya yuk!

Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja sama untuk membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke internet dengan jaringan TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi Manajemen Protokol Manajemen Jaringan Sederhana (SNMP MIB) dengan satu kontrol untuk menghidupkan daya, tetapi manusia tetap harus yang memasukkan rotinya ke perangkat itu.

Pada tahun 1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya sebuah interop atau robot derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet dan memungkinkan mampu mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam perangkat tersebut.

Masih di tahun 1999, Kevin Ashton yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The Internet of Things.

Ia juga menemukan peralatan berbasis RFID atau Radio Frequency Identification global dengan sistem identifikasi di tahun yang sama.

Penemuan ini bisa disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam komersial IoT.

Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan multinasional yang berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk membuat kulkas pintar yang bisa dengan sendirinya menentukan makanan di dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang atau tidak.

Pada tahun 2003, RFID atau Radio Frequency Indentification mulai ditempatkan pada tingkat tinggi militer AS dalam Program Savi mereka.

Di tahun yang sama pula RFID disebarkan ke seluruh toko agar menjadi lebih besar.

Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan Amerika ilmiah yang merupakan arus publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai IoT.

Pada tahun 2008, IPSO Alliance dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP atau Internet Protocol dalam jaringan Smart Object serta mengaktifkan Internet of Things.

Pada tahun ini pula penggunaan white space spectrum disetujui oleh FCC.

Pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of Things mengalami pertumbuhan besar.

Perkembangan ini didukung oleh beberapa perusahaan besar seperti IBM, Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari bidang pendidikan serta komersial dengan IoT teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai hubungan antara komputer dan manusia.

3. Manfaat Internet of Things

Berikut adalah tiga manfaat utama dari Internet of Things, yaitu:

3.1 Konektivitas

Jika dulu harus mengoperasikan perangkat secara manual, maka dengan adanya IoT Anda bisa mengoperasikan banyak hal dari satu perangkat saja seperti dengan smartphone yang telah terhubung ke internet.

Contoh konektivitas ini misalnya Smart Home, dengan salah satu penerapan teknologi IoT ini kita dapat menyalakan lampu, memantau rumah, menghidupkan AC, atau sekadar mengunci pintu rumah dari mana saja asalkan tersambung dengan internet.

3.2 Efisiensi

Dengan meningkatnya konektivitas maka jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan juga akan semakin sedikit.

Contohnya seperti asisten suara Amazon’s Alexa atau Apple’s Homepod yang bisa memberi jawaban dari pertanyaan Anda tanpa perlu mengangkat telepon atau menghidupkan komputer terlebih dahulu.

3.3 Kemudahan

Ada banyak sekali perangkat IoT yang sudah dimiliki banyak orang untuk memudahkan pekerjaan mereka.

Contohnya seperti Amazon Dash Button yang berguna untuk memudahkan dalam menyusun ulang item hanya dengan satu atau dua tindakan saja.

4. Cara Kerja

Bagaimana cara kerja IoT atau Internet of Things?

Sebenarnya IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman yang mana di setiap perintah argumen itu dapat menghasilkan suatu interaksi mesin satu dengan mesin lainnya yang telah terhubung secara otomatis tanpa ada campur tangan manusia dan jarak yang tidak terbatas.

Jadi, internet ini menjadi penghubung antara interaksi mesin-mesin itu.

Lalu, tugasnya manusia apa?

Manusia sendiri dalam IoT memiliki tugas untuk menjadi pengatur dan pengawas dari mesin yang bekerja secara tidak langsung.

Tantangan paling besar yang bisa menjadi hambatan dalam mengonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasi tersebut.

Kenapa itu menjadi sulit dan bisa menjadi masalah?

Karena jaringannya sendiri sangatlah kompleks.

Selain itu, sebenarnya IoT sangatlah butuh suatu sistem keamanan yang lumayan ketat.

Tidak hanya masalah itu, pembuatan dan pengembangannya sendiri yang lumayan mahal juga seringkali menjadi penyebab kegagalan dalam pengembangannya.

Pada akhirnya pembuatan dan pengembangannya bisa saja berakhir gagal produksi.

Terdapat tujuh prinsip kerja dasar yang menopang IoT antara lain:

4.1 Big Analog Data

Big Analog Data adalah tipe big data yang terbesar dan tercepat jika disandingkan dengan tipe Big Data lainnya.

Big Analog Data dapat ditemukan dari bermacam sumber yang bersifat alami seperti sinyal radio, suhu, cahaya, getaran, dan lain sebagainya serta bisa dihasilkan oleh peralatan elektronik atau mekanis.

4.2 Perpetual Connectivity

Perpetual Connectivity adalah sebuah konektivitas yang terus menghubungkan perangkat ke internet.

IoT ini selalu aktif dan terhubung serta bisa memberikan tiga manfaat utama, antara lain:

  • Monitor atau pemantauan berkelanjutan yang bisa memberikan sebuah pengetahuan berisi data real time mengenai pemakaian suatu produk atau pengguna di lingkungan industri.
  • Maintain atau pemantauan berkelanjutan yang memungkinkan kita untuk terus melakukan peningkatan atau tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
  • Motivate atau sebuah konektivitas berkelanjutkan dan konstan dengan konsumen atau pekerja yang memungkinkan pemilik organisasi maupun pelaku usaha untuk memotivasi orang lain agar mau membeli produk, mengambil tindakan, dan lain sebagainya.

 4.3 Really Real Time

Real time dalam IoT tidaklah sama dengan definisi real time pada umumnya.

Real time IoT dimulai dari sensor atau ketika memperoleh suatu dana dan tidak dimulai saat data mengenai switch jaringan atau sistem komputer.

Konektivitas internet harus selalu tersambung agar tidak terjadi jeda penggunaan alat ketika user ingin menggunakannya.

4.4 The Spectrum of Insight

Spectrum of Insight berasal dari data IoT yang bersangkutan dengan posisinya dalam lima face data flow yaitu real time, in motion atau bergerak, early life, at rest atau saat istirahat, dan arsip.

4.5 Immediacy Versus Depth

Dengan adanya komputer dan solusi IoT pada saat ini maka akan ada sebuah pertukaran antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan.

Berarti seseorang bisa saja langsung mendapatkan Time to Insight pada analitik yang belum sempurna misalnya perbandingan suhu atau transformasi Fourier cepat guna memilih apakah memutar roda pada rem akan memicu kecelakaan.

Time atau waktu yang diperlukan digunakan untuk mendapatkan insight atau wawasan yang mendalam tentang suatu data.

Data yang telah dikumpulkan membutuhkan waktu cukup lama untuk dianalisis.

4.6 Shift Left

Mendapatkan wawasan secara cepat dan menyeluruh memang sangat sulit.

Namun, terdapat beberapa insinyur yang berhasil mengatasi kesulitan tersebut dan mendapatkannya.

Fenomena ini biasa disebut dengan The Genius of the AND.

Drive yang digunakan untuk mendapatkan wawasan tersebut akan membentuk sebuah komputasi dan analisis data canggih yang biasa tersedia untuk cloud atau pusat data.

4.7 The Next V

Big Data biasanya ditandai dengan V yaitu Volume, Velocity, Variety, dan Value.

Sedangkan the next V yang dimaksud adalah Visibility.

Saat data dikumpulkan maka para ilmuwan data yang ada di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai kebutuhan.

Visibility atau visabilitas sendiri memberikan kemudahan yang menjadikan pengguna tidak harus mentransfer sebagian besar data ke orang dengan lokasi cukup jauh.

5. Unsur-Unsur Pembentuk IoT

Unsur konektivitas dalam IoT
Unsur konektivitas dalam IoT

Dalam praktiknya, IoT tidak mungkin berdiri sendiri. Terdapat beberapa unsur yang menjadikan IoT suatu sistem yang utuh dan dapat bermanfaat bagi manusia.

Berikut adalah unsur-unsur pembentuk IoT.

5.1 Kecerdasan Buatan

IoT menjadikan hampir semua mesin yang ada menjadi smart atau pintar.

Oleh karena itu IoT bisa saja meningkatkan segala aspek dalam kehidupan sehari-hari dengan teknologi yang berdasarkan pada kecerdasan buatan.

Jadi, pengembangan teknologi yang ada dikerjakan dengan cara mengumpulkan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang ada.

Contohnya sendiri sangatlah sederhana, seperti mengembangkan kulkas atau lemari es yang bisa mendeteksi apabila stok susu dan sereal di dalamnya sudah hampir habis bahkan membuat pesanan ke toko secara otomatis.

5.2 Konektivitas

Konektivitas menjadi unsur yang harus ada dalam sistem IoT.

Konektivitas ini berupa jaringan internet yang dapat terhubung dengan berbagai gadget dan alat.

Namun, ke depannya sistem IoT dapat membuat suatu jaringan sendiri untuk mengamankan konektivitas atau transfer data sehingga sistem IoT tidak mudah disusupi.

5.3 Sensor

Sensor adalah sebuah pembeda yang menjadikan IoT ini unik daripada mesih canggih lainnya.

Dengan sensor maka suatu tools dapat memberitahu user mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Sebagai contoh sederhananya seperti ini.

Suatu sensor cahaya dipasang di rumah kita, sensor ini akan peka terhadap perubahan intensitas cahaya.

Alat dalam IoT akan menerima data dari sensor misalnya apabila intensitas cahaya sangat rendah.

Hal ini menunjukan rumah kita dalam situasi yang gelap.

Berkat sensor ini tools IoT akan memberikan sinyal kepada gadget user untuk memberitahu keadaan di rumahnya.

Sehingga user dapat mengaktifkan lampu dari jarak jauh menggunkan sistem IoT.

5.4 Keterlibatan Aktif

IoT mengenalkan paradigma yang baru untuk konten aktif, produk, dan juga keterlibatan layanan.

5.5 Perangkat Berukuran Kecil

Seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, perangkat akan menjadi semakin kecil, murah, dan lebih kuat dari waktu ke waktu.

IoT menggunakan perangkat-perangkat kecil yang diciptakan khusus agar menghasilkan skalabilitas, ketepatan, dan fleksibilitas yang baik.

6. Penerapan IoT di Berbagai Bidang

Contoh aplikasi IoT di berbagai bidang
Contoh aplikasi IoT di berbagai bidang

Ternyata IoT bisa diterapkan ke berbagai bidang lho, seperti pertanian, lingkungan, infrastruktur, dan masih banyak lagi.

Di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai penerapan IoT di beberapa bidang.

6.1 Pertanian

Penerapan IoT bisa digunakan pada sektor pertanian, beberapa contohnya adalah seperti mengumpulkan informasi mengenai curah hujan, suhu, kecepatan angin, kelembapan, muatan tanah, dan juga serangan hama.

Informasi yang didapatkan bisa digunakan untuk mengambil sebuah keputusan atau decision making demi meningkatkan kuantitas dan kulitas, meminimalisir adanya limbah dan risiko, serta mengurangi usaha yang dibutuhkan untuk mengelola tanaman.

Adanya penerapan IoT di bidang ini membuat pekerjaan akan semakin mudah. Contohnya seperti seorang petani yang bisa memantau kelembapan tanah dan suhu dari jarak jauh serta bisa juga menerapkan informasi yang didapatkan untuk  program pemupukan lebih tepat.

6.2 Energi

Sebagian besar perangkat yang memakan energi seperti outlet listrik, switch, televisi, lampu, dan lain-lain saat ini sudah bisa terintegrasi dengan sambungan internet.

Dampaknya integrasi ini memungkinkan mesin atau jaringan untuk berkomunikasi dalam menyeimbangkan pembangkit listrik serta penggunaan energi yang lebih efektif.

Perangkat ini bisa mengizinkan akses remote control dari pengguna dan mengatur dari satu pusat melalui interface yang berbasis cloud.

Selain itu juga bisa mengaktifkan fungsi seperti penjadwalan.

Contohnya untuk menyalakan atau mematikan mesin pemanas, mengubah kondisi pencahayan yang awalnya terang menjadi gelap, mengendalikan oven, dan masih banyak lagi.

Jadi, dengan adanya IoT di bidang ini semua sistem bisa berkumpul dan bertindak sesuai informasi yang terkait dengan energi dan daya demi meningkatkan efisiensi produksi serta distribusi listrik.

6.3 Lingkungan

Aplikasi pemantauan lingkungan dari IoT biasanya menggunakan sensor untuk membantu terciptanya perlindungan lingkungan.

Contohnya seperti untuk memantau kondisi atmosfer atau tanah, kualitas air, kualitas udara, dan bisa juga untuk memantau satwa liar beserta habitatnya.

IoT di bidang ini juga bisa digunakan untuk menanggulangi bencana seperti sistem peringatan dini tsunami dan gempa bumi.

Hal ini pastinya akan sangat membantu.

6.4 Otomatisasi Rumah

Perangkat IoT bisa juga digunakan untuk mengontol sistem mekanis, elektronik, dan elektrik yang biasa dipakai dalam berbagai jenis bangunan seperti industri atau rumah.

Selain itu juga bisa digunakan untuk memantau pemakaian energi secara real time guna mengurangi konsumsi energi.

Tidak hanya pemakaian energinya saja yang bisa dipantau, bahkan penghuni rumahnya pun juga bisa.

Contohnya yaitu ketika Anda masuk ke dalam rumah di malam hari kemudian lampu menyala secara otomatis dan ketika sudah masuk jadwal tidur maka lampu akan mati dengan sendirinya.

6.5 Medik dan Kesehatan

IoT juga bisa diterapkan dalam dunia medik dan kesehatan.

Hal ini pastinya akan terus dikembangkan.

Bahkan, suatu saat nanti semua rekaman kesehatan Anda bisa saja ditransfer langsung ke tenaga medis atau rumah sakit.

Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan adalah seperti detak jantung, tingkat gula darah, dan masih banyak lagi.

Smartphone yang Anda miliki nantinya akan menjadi alat pemantau kesehatan yang canggih.

Perangkat IoT yang ada juga bisa memberikan sebuah peringatan ketika kesehatan Anda sedang menurun atau bahkan memberikan saran pengobatan serta janji untuk bertemu dengan dokter.

Sebagai contoh, ada tempat tidur pintar yang secara otomatis bisa memberitahukan dokter atau perawat jika pasien hendak bangun dari tempat tidur.

Menurut Goldman Sachs pada tahun 2015, perangkat kesehatan seperti ini bisa membantu negara agar terhindar dari anggaran kesehatan yang berlebihan.

6.6 Transportasi

IoT bisa menolong manusia dalam integrasi komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi di berbagai sistem transportasi yang ada.

Penerapan IoT dalam bidang transportasi tidak hanya untuk teknologi mesinnya yang berupa kendaraan saja tapi pengemudi atau penggunanya juga bisa.

Interaksi dinamis yang terjadi pada komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem transportasi.

Sistem ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar dan intra kendaraan, kontrol lalu lintas yang efektif, manajemen logistik dan armada, parkiran yang lebih cerdas, kontrol kendaraan, serta mengenai faktor keselamatan dan juga bantuan di jalan.

7. Berbagai Contoh Perangkat IoT

Smart Home berbasis IoT
Smart Home berbasis IoT

Penggunaan perangkat Internet of Things memang meningkat dengan sangat pesat.

Perangkat yang ada di sekitar kita adalah smartphone, laptop, dan masih banyak lagi.

Berikut adalah beberapa contoh dari perangkat khusus dengan sistem Internet of Things:

7.1 Smart Lock

Dengan adanya perangkat IoT smart lock, Anda tidak perlu lagi membawa kunci rumah kemana-mana karena kunci akan otomatis terbuka saat Anda sampai di rumah dan akan terkunci kembali saat pintu tertutup.

Dengan smart lock Anda juga bisa memberikan kunci tamu kepada asisten rumah tangga atau teman serta mengatur waktu expire jika sudah tidak ingin lagi memberikan akses masuk.

7.2 Smart Home

Rumah pintar sebagai contoh IoT
Rumah pintar sebagai contoh IoT

Smart home atau rumah cerdas adalah sebuah sistem yang perangkat-perangkatnya terhubung ke dalam jaringan atau biasa disebut IoT.

Dengan perangkat yang saling terhubung, Anda bisa memantau dan mengendalikan rumah Anda dari jarak jauh hanya lewat smartphone saja.

7.3 Automatic Car Tracking Adapter

Automatic Car Tracking Adapter bisa melacak informasi tentang mobil Anda hanya dengan menggunakan sebuah adaptor di dalam mobil.

Perangkat IoT ini bisa melacak penggerak jam, jarak tempuh, efisiensi bahan bakar, biaya bahan bakar, lokasi, dan lain sebagainya.

8. Sistem Operasi untuk IoT

Semakin meningkatnya kebutuhan akan IoT, beberapa perusahaan pengembang perangkat lunak mulai membuat berbagai sistem operasi untuk sistem Internet of Things.

Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi untuk IoT, antara lain:

8.1 RIOT OS

RIOT adalah OS open source yang khusus dibuat untuk perangkat IoT. RIOT sendiri dikembangkan oleh perusahaan, komunitas, akademisi, dan seseorang yang hobi teknologi di seluruh dunia.

8.2 Windows 10 for IoT

Setelah meluncurkan OS Windows 10, Microsoft juga membuat sistem operasi untuk IoT.

Sistem operasi ini dibuat agar bisa membantu konsumen dan pebisnis untuk membuat suatu aplikasi bagi embeded perangkat pintar yang memiliki layar maupun tidak memiliki layar.

8.3 Google Brillo

Tidak hanya menciptakan mobil pintar dan smart home, ternyata Google juga tertarik untuk masuk ke dalam pasaran IoT dengan mengeluarkan OS Brillo untuk IoT.

Sistem operasi ini dibuat untuk membantu pengembang dan produsen dalam membangun perangkat IoT.

8.4 ARM mbed OS

ARM juga ada dipasaran IoT dengan memakai sistem operasinya sendiri.

ARM mbed OS merupakan sumber tertanam OS terbuka dan dibuat untuk berbagai implementasi atau aplikasi dari IoT.

9. IoT di Indonesia

IoT atau Internet of Things adalah suatu sistem yang terhubung dan terintegrasi ke perangkat satu dengan perangkat lainnya dengan tujuan untuk menyelaraskan hubungan perangkat dengan perangkat, perangkat dengan pengguna, dan user dengan user secara seamless.

Di Indonesia sendiri perkembangan IoT ini tidaklah semulus jalan tol.

Pada awal pengembangannya, para developer belum bisa mendapatkan kemudahan secara regulasi.

Padahal dalam konteks teknologi itu setiap dua tahun sekali setidaknya terdapat suatu perubahan yang membutuhkan uji coba secara berkala.

Namun, sepertinya regulasi di Indonesia belum bisa mendukung fleksibilitas dalam hal administrasi bagi para developer untuk mendapatkan kemudahan uji coba perangkat.

Menurut Kemkominfo atau Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia, di tahun 2007 terdapat tiga hal yang membuat dilema pada regulator, yaitu standar frekuensi, standardisasi perangkat, dan TKDN.

Walaupun ada beberapa kendala regulasi, Indonesia tetap saja melakukan pengembangan mengenai IoT ini.

Pengembangannya terus berfokus pada 5 fungsi, antara lain:

  1. Tagging: Tagging atau mengidentifikasi ini berfungsi untuk mengidentifikasi suatu kegiatan dan bertujuan untuk mengumpulkan data kegiatan atau transaksi.
  1. Monitoring: Monitoring memiliki tujuan untuk memantau apakah ada kegiatan yang tidak biasa dikirim oleh tagging.
  1. Tracking: Tracking memiliki fungsi untuk melacak suatu lokasi.
  1. Kontrol: Kontrol memiliki tujuan untuk memberikan hasil dari berbagai kegiatan atau data yang konsisten.
  1. Analisis: Analisis berfungsi untuk memberikan suatu informasi yang bisa dipahami dari kegiatan atau data yang diperoleh.

Lima fungsi ini adalah suatu hal yang paling mendasar pada perangkat IoT.

Apalagi, pada tahun 2019 gencar akan gerakan industri 4.0 atau sebuah nama tren otomasi dan pertukaran data dalam teknologi pabrik dan akan menghasilkan pabrik cerdas.

Adanya tren ini pastinya akan membuat permintaan produk IoT akan jauh semakin besar.

Jadi, lima fungsi tersebut bisa dijadikan sebagai patokan untuk pengembang agar dapat terus berinovasi.

Ada juga beberapa perusahaan di Indonesia yang mulai mengembangkan IoT seperti SoftwareSeni Indonesia, eFishery, Qlue, Hara, dan Nodefux.

IoT di Indonesia juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya

IoT bisa meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya karena IoT mempunyai fungsi dapat mengidentifikasi, melacak, memonitor, dan mengontrol sesuatu.

Dari fungsi-fungsi ini hasil buangan dari sumber daya bisa ditekan.

Tekanan pada residu inilah membuat penggunaan sumber daya menjadi lebih optimal.

2. Mengurangi cost dan meningkatkan produktivitas

Dengan IoT cost akan dipangkas secara radikal.

Cost yang dimaksud bukan tentang biaya namun juga masalah waktu.

Jika waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu task bisa dikurangi, maka waktu yang tersisa pun bisa digunakan untuk melakukan kegiatan produksi lainnya.

3. Mengurangi beban kerja

IoT membuat beban kerja menjadi berkurang.

Beban yang dimaksud adalah lamanya waktu untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.

10. Belajar Pemrograman Internet of Things

Jika Anda sudah membulatkan tekad untuk belajar pemrograman Internet of Things, tidak ada salahnya jika Anda membaca tips di bawah ini.

10.1 Pahami Sensor

Tidak sama dengan developer pada umumnya, Anda yang ingin dan tertarik untuk belajar pemrograman di ruang IoT harus mempunyai pengetahuan lebih lanjut tentang komunikasi nirkabel dan sensor.

Tidak hanya komputasi, tapi IoT juga akan membawa Anda ke dunia teknik mesin dan sipil ketika sensor sedang mengumpulkan data fisik. Maka dari itu, akan lebih baik jika developer IoT mempunyai latar belakang ilmu komputer dan teknik.

10.2 Kuasai Bahasa Javascript

Javascript merupakan bahasa paling sempurna untuk memproses data baru yang berasal dari perangkat dan mengakibatkan adanya suatu tindakan para perangkat itu sendiri.

Anda sangat perlu untuk menguasai bahasa berbasis web untuk back end pemrosesan data sebelum bekerja sebagai developer IoT.

10.3 Kuasai Bahasa Python

Tidak hanya Javascript, tapi ada juga bahasa pemrograman Python yang seringkali dianggap sebagai bahasa wajib untuk dikuasai sebelum masuk ke dunia IoT.

10.4 Raspberry PI

Jika tidak mempunyai latar belakang pendidikan ilmu komputer, Anda bisa mengasah kemampuan dengan merampungkan proyek pada Raspberry PI.

Raspberry PI merupakan sebuah komputer kecil dengan harga sangat murah yang seringkali digunakan sebagai media untuk belajar bagaimana cara menyatukan rangkaian sederhana serta menghubungkan rangkaian tersebut dengan perangkat lunak.

Dengan menyatukan beberapa proyek sederhana, mengeksekusi, dan membuat beberapa proyek Iot adalah cara paling ampuh untuk menunjukkan bahwa Anda mempunyai kemauan dan pengetahuan untuk mendalami pemrograman IoT.

11. Keuntungan dan Kekurangan Penggunaan IoT

Semua hal yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti mempunyai keuntungan dan kekurangan serta dampak baik dan buruknya. Berikut adalah sedikit penjelasannya.

11.1 Keuntungan Menggunakan Internet of Things

Beberapa keuntungan yang bisa diapatkan dari penggunaan Internet of Things, antara lain:

  1. Internet of Things bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan layanan di sejumlah sektor fundamental ekonomi. Contohnya seperti di lingkungan perumahan, integrasi smart device yang tersambung dengan internet akan membantu meningkatkan keamanan perumahan lewat monitoring jarak jauh
  2. Bisa mencukupi kebutuhan pelanggan yang membutuhkan model distribusi global dan layanan global secara konsisten.
  3. Bisa menghubungkan benda mati dengan benda hidup, contohnya adalah pelacakan sapi proyek di Essex memakai data yang telah dikumpulkan dari radio posisi Tag untuk memantau sapi dari penyakit dan melacak perilaku sapi-sapi tersebut.
  4. Bisa memudahkan kita untuk mengendalikan berbagai hal yang terhubung dengan handphone seperti mematikan dan menghidupkan motor hanya dengan sekali sentuh di layar handphone.
  5. Bisa melacak barang yang hilang seperti motor yang sudah dipasang sebuah sensor dan sudah terkoneksi menggunakan handphone dan melacaknya menggunakan fitur GPS.

11.2 Kekurangan Internet of Things

Ada juga beberapa kekurangan penggunaan Internet of Things, antara lain:

  1. Perangkat Internet of Things mempunyai sistem keamanan yang sangatlah lemah sehingga mudah untuk di-hack atau diretas.
  2. Biaya untuk mengembangkan dan menyiapkan keamanan yang baik akan membutuhkan biaya yang sangat mahal.
  3. Hal pribadi yang ada di dalam kehidupan kita bisa saja terganggu karena sistem IoT terkoneksi dengan internet.
  4. Apabila jaringan internet mengalami gangguan maka IoT tidak bisa digunakan seperti biasanya.
  5. Penggunaan IoT sendiri lumayan sulit dan rumit untuk dimengerti orang awam, sehingga perlu diadakan berbagai sosialiasi dan penyederhanaan proses IoT supaya bisa mudah dimengerti.

11.3 Dampak Positif Internet of Things

Dampak positif yang bisa didapatkan dalam penggunaan Internet of Things, antara lain:

  1. Banyak pekerjaan yang menjadi lebih efisien.
  2. Cara kerja perangkat IoT bisa digunakan untuk membuka bisnis baru seperti kamera dan sensor bisa digunakan pada sebuah restoran dan ada juga Amazon Go yang para penggunanya bisa berbelanja di supermarket tanpa adanya kasir, hal ini pastinya bisa menghemat waktu karena tidak perlu antre di kasir.
  3. Dikarenakan banyaknya data dari jutaan sensor dan sumber lainnya akan membuahkan pengetahuan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

11.4 Dampak Negatif Internet of Things

  1. Dampak positifnya adalah efisiensi dan dampak negatifnya adalah akan ada banyaknya pengangguran karena banyak toko yang sudah tidak menerima banyak karyawan.
  2. IoT sangat mengandalkan data, maka dari itu data menjadi suatu hal yang sangat berharga. Data ini bisa digunakan untuk memaparkan bermacam informasi yang sudah lama tersembunyi. Pastinya banyak sekali pengusaha yang menginginkan itu sehingga pembobolan dan pencurian data akan semakain ramai. Data yang ada bisa disalahgunakan sehingga privacy sulit terjaga.

 

Artikelnya sudah dibaca sampai akhir nih! Bagaimana? Sudah pahamkan tentang IoT teknologi untuk masa depan? Semoga sudah ya.